Harga Batubara Masih Kuat, Begini Prospeknya pada Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) melihat harga batubara pada akhir tahun ini masih kuat. Sejalan dengan ini pula, pelaku usaha masih melihat prospek bisnis di 2023 cukup menjanjikan. 

Dalam catatan Kontan.co.id, rata-rata Harga Acuan Batubara (HBA) pada November 2022 sebesar US$ 308,2 per ton. HBA di bulan ini turun 7,39% dari bulan sebelumnya karena kondisi pasokan gas Eropa mengalami surplus, peningkatan produksi batubara, dan perlambatan ekonomi Tiongkok. 

Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia memaparkan, volatilitas harga komoditas yang naik dan turun itu hal yang biasa.


Baca Juga: Turun, Harga Batubara Acuan (HBA) November 2022 Jadi US$ 308,2 Per Ton

“Tren harga dalam beberapa waktu terakhir ini menunjukkan penurunan, namun overall masih dalam level kuat,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/11). 

Sebagai perbandingan, rerata HBA di 2021 senilai US$ 97 per ton, sementara rerata HBA dari Januari-September 2022 sudah di kisaran US$ 260 per ton. “Jadi tentu saja saat ini masih dalam level yang kuat,” terangnya. 

Kendati begitu, Hendra tidak menampik, isu yang dihadapi pengusaha saat ini adalah disparitas Indonesia Coal Index (ICI) dan indeks-indeks batubara dari Australia yang membentuk HBA. 

Harga dalam ICI jauh lebih rendah dibandingkan indeks-indeks batubara Australia (Newcastle, Global Coal) sehingga HBA/HPB lebih tinggi dari harga jual. Di sisi lain, royalti dibayarkan berdasarkan nilai yang tertinggi.

Prospek Batubara Tahun Depan 

Secara umum, Hendra melihat permintaan terhadap batubara masih cukup bagus di tahun depan. Adapun pembeli strategis batubara masih dari negara-negara seperti Tiongkok, India, dan negara lainnya. 

“Sebanyak 98% ekspor kita ke negara-negara Asia,” jelas Hendra. 

Namun dia tidak menampik, diperkirakan permintaan batubara  akan tertekan karena dipengaruhi kondisi ekonomi dunia yang di ambang resesi. 

Baca Juga: Emiten Batubara Raup Untung Hingga Ratusan Persen per Kuartal III-2022

Meski demikian, Hendra melihat prospek permintaan dari Eropa masih tetap ada karena mereka membutuhkan banyak batubara di 2023. Akan tetapi, kualitas batubara rata-rata di Indonesia umumnya berbeda dengan kualitas yang dibutuhkan oleh Eropa. 

“Tetapi tetap ada peningkatan bagi ekspor RI ke Eropa di 2022 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .