Harga batubara masih membara, begini rekomendasi saham PTBA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mencatatkan kinerja produksi dan penjualan yang baik pada kuartal II/2021, dengan kenaikan angka produksi mencapai +37,5% secara year on year (yoy) dan melonjaknya penjualan batubara high calorie value (CV) hingga 3 kali lipat.

Analis Samuel Sekuritas, Dessy Lapagu, dalam risetnya menilai Volume produksi kuartal II/2021 tercatat sebesar 8,8 juta ton, angka ini naik signifikan dari angka di kuartal II/2020, sebesar 6,4 juta ton, dan dari 4,5juta ton di kuartal I/2021. Secara kumulatif, volume produksi semester I/2021 juga tumbuh 10,8% secara yoy menjadi 13,3 juta ton.

Pendapatan yang dicatatkan di semester I/2021 mencapai Rp 10.29 triliun naik 14,2% secara yoy, dan laba bersih yang dicatatkan mencapai Rp 1,7 triliun atau naik mencapai 38% secara yoy.

Samuel Sekuritas memproyeksikan volume produksi PTBA dapat mencapai 30,8 juta ton di tahun 2021, dengan ekspektasi pemulihan produktivitas serta didukung strategi manajemen untuk mendorong penjualan ekspor di tengah tren penguatan harga batubara global.

Baca Juga: RHB Sekuritas rekomendasikan saham Matahari Department Store (LPPF), ini alasannya

Saat ini, Dessy melihat, manajemen PTBA mendorong proyek jangka panjang pada peningkatan kapasitas distribusi melalui ekspansi jalur Tanjung Enim-Tarahan 1 (25 Mtpa), ekspansi jalur Tanjung-Enim Kertapati (7 Mtpa), pembangunan jalur Tanjung Enim- Kramasan (20 Mtpa), dan pembangunan jalur Tanjung Enim-Perajen (20 Mtpa).

“Selain itu, pada Agustus 2021 juga, PTBA bersama dengan PLN dan KAI juga menandatangani kontrak kerjasama untuk menjaga pasokan listrik nasional,” kata Dessy dalam risetnya yang dirilis 28 September 2021.

Dengan adanya potensi tambahan serapan sebesar 5,4 juta ton batubara dari Sumsel 8 serta peningkatan kapasitas distribusi, PTBA dinilai dapat menjaga potensi penyerapan batubara di pasar domestik.

Selain itu, pada proyek hilirisasi, Dessy melihat pembangunan fasilitas gasifikasi batubara menjadi DME, bekerja sama dengan Pertamina dan Air Product, masih berjalan sesuai target dengan proyeksi COD pada kuartal II/2024. Pabrik tersebut nantinya akan menyerap 6 juta ton batubara per tahun.

Baca Juga: Samuel Sekuritas sarankan beli saham Japfa (JPFA), berikut alasannya

Dessy memperkirakan pendapatan PTBA masih berpotensi tumbuh, seiring dengan tren kenaikan harga batubara global yang saat ini telah menguat tajam, serta ekspansi yang dilakukan perseroan. Ia juga memproyeksikan penguatan harga masih akan terjadi, didukung oleh permintaan yang kuat dan terbatasnya suplai.

Dessy mempertahankan rekomendasi beli dengan TP pada Rp 3.200 per saham, merefleksikan 3.3x EV/EBITDA FY22F.

 
PTBA Chart by TradingView

Selanjutnya: Analis NH Korindo rekomendasikan beli saham Kalbe Farma (KLBF), ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi