KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara mencatat penguatan signifikan sepanjang separuh pertama tahun ini. Sempat merosot di kuartal pertama, harga batubara konsisten menguat dan menduduki level US$ 100 per metrik ton hingga akhir semester. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (29/6), harga batubara kontrak pengiriman Juli 2018 di ICE Future Exchange berada di posisi US$ 113,9 per metrik ton. Jika dihitung secara year-to-date (ytd), harga batubara tercatat melonjak 19,45%. Pada 13 Juni lalu, harga batubara bahkan menembus US$ 115,35 per metrik ton, level tertingginya sejak 2013. Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar, menjelaskan, harga batubara yang konsisten menguat pada semester pertama sangat dipengaruhi oleh masih tingginya tingkat permintaan dari China. "Meski China berencana beralih menggunakan pembangkit bertenaga gas alam yang ramah lingkungan pada 2025, tapi tampaknya kebutuhan tersebut belum tertutupi. Alhasil, permintaan batubara masih tetap tinggi," ujar Deddy, Senin (2/7).
Harga batubara melonjak 19,45% sepanjang semester pertama
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara mencatat penguatan signifikan sepanjang separuh pertama tahun ini. Sempat merosot di kuartal pertama, harga batubara konsisten menguat dan menduduki level US$ 100 per metrik ton hingga akhir semester. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (29/6), harga batubara kontrak pengiriman Juli 2018 di ICE Future Exchange berada di posisi US$ 113,9 per metrik ton. Jika dihitung secara year-to-date (ytd), harga batubara tercatat melonjak 19,45%. Pada 13 Juni lalu, harga batubara bahkan menembus US$ 115,35 per metrik ton, level tertingginya sejak 2013. Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar, menjelaskan, harga batubara yang konsisten menguat pada semester pertama sangat dipengaruhi oleh masih tingginya tingkat permintaan dari China. "Meski China berencana beralih menggunakan pembangkit bertenaga gas alam yang ramah lingkungan pada 2025, tapi tampaknya kebutuhan tersebut belum tertutupi. Alhasil, permintaan batubara masih tetap tinggi," ujar Deddy, Senin (2/7).