Harga batubara melonjak, hilirisasi terus berjalan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga batubara yang terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir tak membuat upaya hilirisasi sejumlah perusahaan tambang terabaikan.

Direktur dan Sekretaris Perusahan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengungkapkan hingga saat ini belum ada perubahan rencana untuk proyek-proyek hilirisasi yang digarap BUMI.

"PT Kaltim Prima Coal merencanakan proyek gasifikasi (akan) commissioning pada 2024 dan (hilirisasi) Arutmin dalam tahapan final feasibility kemungkinan commisioning 2025," kata Dileep kepada Kontan, Minggu (17/10).


Dileep pun memastikan, pihaknya terus berupaya mengembangkan proyek secara optimal.

Baca Juga: Kenaikan harga batubara dorong PNBP sektor minerba

Kontan mencatat, BUMI melalui anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC) menggarap pembangunan fasilitas pengolahan batubara menjadi metanol di Bengalon, Kalimantan Timur. Di proyek tersebut, BUMI selaku bagian dari Grup Bakrie berkolaborasi dengan Ithaca Group dan Air Product.

KPC akan berperan sebagai pemasok batubara untuk fasilitas gasifikasi tersebut. 

kebutuhan batubara yang mesti disediakan oleh KPC untuk proyek gasifikasi di Bengalon sekitar 5 juta ton—6,5 juta ton per tahun dengan kualitas GAR 4.200 kcal/kg. Ketika beroperasi, pabrik tersebut dapat menghasilkan 1,8 juta ton per tahun metanol. 

Selain itu, BUMI juga memiliki proyek gasifikasi batubara menjadi metanol yang dilaksanakan oleh anak usaha lainnya, PT Arutmin Indonesia. Pabrik metanol tersebut berlokasi di IBT Terminal, Pulau Laut, Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Harga batubara melambung, sejumlah perusahaan tambang tetap fokus hilirisasi

Asal tahu saja, batubara yang dibutuhkan untuk memproduksi metanol di sana mencapai 6 juta ton per tahun dengan kualitas GAR 3.700 kcal/kg. Pabrik metanol ini nantinya dapat menghasilkan metanol sebanyak 2,8 juta ton per tahun.

Mengutip pemberitaan Kontan, hilirisasi batubara juga dilakukan PT Indika Energy Tbk (INDY) dimana perusahaan telah meneken nota kesepahaman kerjasama strategis gasifikasi batubara dengan PT Pertamina pada akhir tahun lalu.

Manajemen INDY memang kini tengah menggenjot diversifikasi bisnis sebagai rencana jangka panjang perusahaan.

Selanjutnya: Didorong kenaikan harga komoditas, penjualan alat berat capai 8.821 unit per Agustus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi