KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Batubara berhasil mencatatkan harga tertinggi sejak Juni 2013 di US$ 98,60 per metrik ton pada Selasa (31/10). Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, harga batubara terus melonjak karena cadangan batubara di China menurun, sehingga permintaan terus melonjak. "Hal tersebut bisa dilihat pada trade balance antara ekspor impor sejak 2016 hingga Oktober 2017 terus mengalami peningkatan permintaan," kata Ibrahim, Rabu (1/11). Terlebih, kebutuhan batubara untuk menjalankan mesin tenaga uap di luar negeri akan naik memasuki musim dingin. Ibrahim memperkirakan, pada November 2017 akan terjadi musim dingin yang ekstrim di kawasan Asia dan Eropa. Sementara kawasan di Asia Tenggara diprediksikan akan terjadi musim hujan. "Negara penghasil batubara seperti Australia dan Indonesia malah memasuki musim hujan jadi produksi akan berkurang sehingga harga batubara naik terus," kata Ibrahim.
Harga batubara memanas ke titik tertinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Batubara berhasil mencatatkan harga tertinggi sejak Juni 2013 di US$ 98,60 per metrik ton pada Selasa (31/10). Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, harga batubara terus melonjak karena cadangan batubara di China menurun, sehingga permintaan terus melonjak. "Hal tersebut bisa dilihat pada trade balance antara ekspor impor sejak 2016 hingga Oktober 2017 terus mengalami peningkatan permintaan," kata Ibrahim, Rabu (1/11). Terlebih, kebutuhan batubara untuk menjalankan mesin tenaga uap di luar negeri akan naik memasuki musim dingin. Ibrahim memperkirakan, pada November 2017 akan terjadi musim dingin yang ekstrim di kawasan Asia dan Eropa. Sementara kawasan di Asia Tenggara diprediksikan akan terjadi musim hujan. "Negara penghasil batubara seperti Australia dan Indonesia malah memasuki musim hujan jadi produksi akan berkurang sehingga harga batubara naik terus," kata Ibrahim.