Harga batubara mencapai level tertinggi sejak Maret 2013



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih membara. Setelah menembus level tertinggi pada US$ 109,80 per ton pada perdagangan Senin (4/6), harga batubara terkoreksi tipis ke US$ 109,60 per ton pada Selasa (5/6). Ini adalah harga batubara untuk pengiriman Juli 2018 di ICE Futures.

Awal pekan ini, harga batubara mencatat level tertinggi sejak Maret 2013. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan harga batubara naik karena ada permintaan lebih dari China. "Hal ini disebabkan cuaca yang sangat panas sehingga kebutuhan batubara bertambah," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (6/6).

Cuaca yang panas menurut Ibrahim menjadi waktu yang tepat untuk membuat harga batubara semakin mahal. Karena permintaannya otomatis akan semakin meningkat dibandingkan dengan hari biasa yang tidak panas atau bukan di musim panas. Apalagi negara tengah berada di musim panas, pasti akan lebih banyak kebutuhan listrik sebagai pendingin.


Ibrahim berpendapat, meski sedang naik harga batubara masih bisa terkoreksi. Meski ada kemungkinan terkoreksi, tapi koreksi tidak akan berlangsung lama karena kebutuhannya akan semakin banyak. Ia juga mengatakan kenaikan harga ini diluar perkiraan analis ditambah lagi kenaikannya diakibatkan cuaca.

Secara teknikal harga batubara bollinger band dan MA 40% di atas bollinger bawah, Stochastic 70% positif, MACD wait and see, RSI 60 negatif

Ibrahim memproyeksikan harga batubara akan bergerak di rentang US$ 108,20- US$ 110,30 per metrik ton. Ia memproyeksikan harga batubara dalam sepekan berada dalam kisaran US$ 106,20-US$ 110,10 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati