Harga batubara naik, Mitrabara Adiperdana (MBAP) tetap fokus efisiensi biaya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) akan tetap menjalankan bisnisnya secara efisien di tengah adanya tren kenaikan harga batubara akhir-akhir ini.

Manajemen MBAP sendiri menargetkan produksi batubara sebanyak 3,5 juta ton dan penjualan batubara sebanyak 3,4 juta ton pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Mitrabara Adiperdana Chandra Lautan mengatakan, pihaknya tidak memiliki strategi khusus sehubungan dengan optimalisasi produksi batubara pada tahun ini. Meski saat ini tren harga batubara sedang mengalami peningkatan, MBAP tetap memandang bahwa tren kenaikan tersebut masih bisa berubah sewaktu-waktu.


“Untuk menghadapi tantangan yang dapat muncul selama tahun 2021, kami akan tetap melakukan penerapan program efisiensi biaya,” ujar dia, Kamis (21/1).

Baca Juga: Ini alasan Mitrabara Adiperdana (MBAP) proyeksikan volume produksi di 2021 turun

Terlepas dari itu, di tengah lonjakan harga batubara, MBAP akan mempertimbangkan segala kemungkingan yang berkaitan dengan peningkatan target produksi.

Sebenarnya, target produksi dan penjualan MBAP di tahun ini lebih rendah dibandingkan target pada tahun lalu. Saat itu, MBAP menargetkan produksi batubara sebanyak 4 juta ton dan penjualan batubara sebesar 3,9 juta ton.

Meski belum diumumkan angkanya secara resmi, Chandra menyebut, sampai akhir Desember 2020 MBAP telah memenuhi target-target kinerja operasionalnya. Ia juga menyebut, penjualan batubara MBAP di tahun lalu cukup terpengaruh oleh penurunan harga komoditas tersebut yang menyentuh kisaran level US$ 45 per ton.

Untuk memastikan produknya terserap oleh pasar, MBAP akan fokus melakukan penjualan batubara kepada calon pembeli yang sudah memiliki hubungan kerja sama yang cukup lama. Di sisi lain, perusahaan ini juga tetap membuka potensi pemasaran batubara ke pangsa pasar baru lainnya.

“Penjualan kami tidak hanya terbatas pada negara China, Korea Selatan, India, Jepang, dan negara-negara lainnya di kawasan Asia Pasifik,” kata Chandra.

Untuk menunjang kegiatan operasional bisnis di tahun ini, MBAP menyiapkan capital expenditure (capex) sekitar US$ 1,8 juta—US$ 2 juta. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya sumber pendanaan capex MBAP difokuskan berasal dari internal perusahaan. MBAP belum memiliki rencana aksi korporasi apapun dalam waktu dekat untuk mencari sumber pendanaan.

MBAP tak hanya memiliki segmen bisnis batubara. Lewat anak usahanya, PT Engie Cipta Tenaga Surya dan PT Mitra Malinau Energi, MBAP memiliki bisnis panel surya dan pembangkit listrik biomassa. Namun begitu, Chandra menyatakan bahwa kedua kegiatan bisnis tersebut masih dalam tahap awal.

Selanjutnya: Produksi batubara di tahun 2021 ditargetkan sebesar 550 juta ton, ini rinciannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat