JAKARTA. Meroketnya harga batubara ikut mendongkrak kinerja emiten produsen batubara. Tengok saja, Selasa (11/7) lalu, harga batubara di ICE Future Europe tercatat mencapai US$ 80,95 per metrik ton, harga tertinggi sejak Agustus 2014 (lihat KONTAN edisi Kamis, 13 Juli). Analis Mina Padi Investama Christian Saortua menyatakan, harga batubara menguat antara lain karena ekspektasi kenaikan permintaan di musim panas dan jelang musim dingin. Dus, harga batubara berpotensi cenderung bullish hingga akhir tahun. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menjelaskan, menilik kinerja teknikal dan fundamental, ada dua emiten yang menarik dikoleksi, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). "Sebagai perusahaan tambang batubara, ADRO merupakan perusahaan yang gencar melakukan ekspansi bisnis dalam mengembangkan proyek pembangkit listrik," kata Nafan, Kamis (13/7).
Harga batubara panaskan kinerja emiten tambang
JAKARTA. Meroketnya harga batubara ikut mendongkrak kinerja emiten produsen batubara. Tengok saja, Selasa (11/7) lalu, harga batubara di ICE Future Europe tercatat mencapai US$ 80,95 per metrik ton, harga tertinggi sejak Agustus 2014 (lihat KONTAN edisi Kamis, 13 Juli). Analis Mina Padi Investama Christian Saortua menyatakan, harga batubara menguat antara lain karena ekspektasi kenaikan permintaan di musim panas dan jelang musim dingin. Dus, harga batubara berpotensi cenderung bullish hingga akhir tahun. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menjelaskan, menilik kinerja teknikal dan fundamental, ada dua emiten yang menarik dikoleksi, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). "Sebagai perusahaan tambang batubara, ADRO merupakan perusahaan yang gencar melakukan ekspansi bisnis dalam mengembangkan proyek pembangkit listrik," kata Nafan, Kamis (13/7).