KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah harga batubara yang masih dalam tren turun, perusahaan batu bara PT Bukit Asam Tbk memilih opsi untuk tidak melakukan aktivitas eksplorasi. Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Suherman menjelaskan bahwa perseroan tidak akan melakukan aktivitas eksplorasi sampai dengan enam bulan ke depan yaitu sampai Maret 2020.
Baca Juga: Raih kontrak baru Rp 2,1 triliun, PTPP garap proyek PLTU "Perseroan tidak melakukan aktivitas eksplorasi untuk penambahan sumber daya di luar area yang telah memperoleh izin eksploitasi," tulis Suherman dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/9). Sebelumnya, manajemen emiten berkode saham PTBA (anggota indeks
Kompas100)sempat menjelaskan perusahaan akan terus melakukan strategi produksi yang mempertahankan laba di tengah tren harga batubara yang turun. Dalam hal ini, PTBA tetap akan memproduksi batubara berkalori tinggi alias
high calorie value (HCV), namun akan mengurangi penjualan apabila belum ada kontrak jangka panjang. PTBA juga memprioritaskan peningkatan penjualan ke domestik, sebab mereka melihat pasar ini lebih menguntungkan. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, penurunan harga batu bara juga telah menahan laju kinerja PTBA. Perusahaan ini di paruh pertama tahun ini hanya mencatatkan pertumbuhan pendapatan 0,95% menjadi Rp 10,63 triliun. Sedangkan di semester I 2019 pendapatan PTBA tercatat Rp 10,53 triliun.
Baca Juga: Permintaan semen wilayah Sumbagsel tumbuh 9,4%, Semen Baturaja (SMBR) kian pede Alhasil, laba juga ikut turun. Per Juni 2019 lalu, PTBA hanya mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,16 triliun, anjlok 16,28% dibanding laba bersih di semester I-2018, yang mencapai Rp 2,58 triliun. Padahal volume penjualan PTBA tumbuh 9,6%. Di semester I-2019, volume penjualan mencapai 13,4 juta ton sedangkan di periode yang sama tahun lalu hanya 12,22 juta ton. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi