Harga batubara turun di bawah US$ 200 per ton, ini penyebabnya!



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga batubara berjangka merosot tajam. Kemarin (19/10), harga batubara untuk pengiriman Januari 2022 di bursa ICE Newcastle turun 6,44% di US$ 199,10 per ton. 

Penurunan harga batubara lantaran pemerintah China menyebut tengah mencari cara dan akan ikut campur tangan setelah melihat rekor harga. Pemerintah juga akan membawa harga bahan bakar kembali ke kisaran yang wajar. 

Sebelumnya harga batubara meningkat tajam hingga ke level tertinggi di US$ 259 per ton karena meluasnya krisis listrik dan awal dari musim dingin. Pasokan batubara yang terhambat membuat harga terus melejit. Pasalnya pembangkit listrik China menggunakan bahan bakar batubara. 


Kenaikan harga batubara menghambat pertumbuhan ekonomi China sebab menganggu industri. Penurunan harga batubara pada Selasa kemarin merupakan penurunan tertajam sejak Agustus, meskipun harga masih naik sekitar 260% tahun ini. 

Baca Juga: Beijing Siapkan Intervensi, Harga Batubara Kokas di China Makin Tenggelam

Di Dalian Commodity Exchange, harga bahan baku pembuatan baja kokas dan batubara kokas turun sekitar 9%. Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China mengatakan intervensi pemerintah China dalam harga batubara dibahas pada pertemuan produsen batubara utama, asosiasi industri dan Dewan Listrik China pada Selasa.

"Kenaikan harga saat ini benar-benar menyimpang dari dasar-dasar penawaran dan permintaan," kata NDRC. Undang-undang China mengizinkan Dewan Negara, kabinet China dan pemerintah daerah untuk membatasi tingkat keuntungan dan menetapkan batas harga ketika harga barang atau jasa penting naik tajam. NDRC akan menindak setiap penyimpangan dan menjaga ketertiban pasar.

Kekurangan batubara di China disebabkan oleh berbagai faktor termasuk lonjakan permintaan pasca-pandemi, rendahnya stok dan pasokan yang dilanda cuaca ekstrem dan gangguan terkait transportasi.

NDRC mengatakan akan memastikan tambang batubara beroperasi pada kapasitas penuh dan bertujuan untuk mencapai produksi setidaknya 12 juta ton per hari. Ini menempatkan tingkat produksi pada tertinggi 2021 lebih dari 11,6 juta ton pada 18 Oktober, naik lebih dari 1,2 juta ton dari akhir September setelah upaya habis-habisan untuk meningkatkan pasokan yang termasuk persetujuan untuk tambang batubara yang baru.

NDRC juga mengatakan bursa Zhengzhou harus memperhatikan fluktuasi harga batubara dan mengatakan akan meningkatkan pengawasan harga, sambil menindak spekulan yang berulang kali dipersalahkan oleh otoritas China atas harga komoditas yang tinggi tahun ini.

Bursa Zhengzhou mengatakan mulai sesi Rabu malam akan menaikkan batas perdagangan pada kontrak batubara termal menjadi 10% dan memberlakukan batasan pada beberapa posisi perdagangan anggota.

Baca Juga: Harga minyak makin panas di tengah pasokan yang stabil

Kontrak batubara termal yang paling banyak diperdagangkan di Zhengzhou Commodity Exchange, untuk pengiriman Januari, turun menjadi 1.755,40 yuan ($275) per ton, setelah menyentuh puncak sepanjang masa 1.982 yuan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana