Harga batubara waspadai koreksi terbatas



JAKARTA. Produksi China yang masih terus mengempis jadi alasan bagi harga batubara untuk terus pertahankan kenaikannya. Meski kini analis mewaspadai koreksi teknikal yang terus mengintai pergerakan harga.

Mengutip Bloomberg, Jumat (28/10) harga batubara kontrak pengiriman Desember 2016 di ICE Futures Exchange terbang 0,61% di level US$ 98,65 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sementara dalam sepekan terakhir harga sudah melesat 5,22%.

Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka menjelaskan produksi Negeri Tirai Bambu yang terus merosot jadi pendongkrak utama harga jual batubara secara global. Secara nasional, produksi batubara China turun 12% di bulan September 2016.


Salah satunya karena China Coal Energy yang mencatatkan penurunan produksi sebanyak 16% sepanjang periode Januari – September 2016 ini dibanding periode yang sama tahun 2015 lalu.

“Padahal ini sudah memasuki musim dingin, biasanya permintaan akan naik tajam di musim dingin,” ujar Ibrahim.

Pernyataan ini sejalan dengan laporan National Development and Reform Commission China bahwa pada akhir September 2016, stok batubara turun 14% dibanding September 2015 lalu. Untuk stok yang tersedia di pembangkit listrik utama China hanya di kisaran 64,5 ton atau cukup untuk 21 hari masa kerja saja.

Tentunya kedua data ini masih kuat untuk menopang laju kenaikan harga batubara ke depannya. “Namun perlu diwaspadai penguatan USD dan lemahnya harga minyak mentah dunia bisa ikut menjegal harga batubara setidaknya dalam jangka pendek,” tebak Ibrahim.

Sehingga ia mengarahkan prediksi pada Selasa (1/11) harga batubara akan koreksi tipis. Walau memang koreksi masih akan sangat terbatas.

Mengingat secara fundamental dorongan bagi harga masih kuat untuk terus lanjutkan tren bullish. Salah satunya dengan harapan di masa datang permintaan batubara masih akan terus bertambah signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto