KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bawang merah anjlok mencapai Rp 9.000-11.000 di tingkat petani. Merespon hal ini, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah mitigasi untuk menstabilkan harga bawang merah. Pertama, Bapanas menyiapkan offtaker baik BUMN/BUMN maupun swasta untuk menyerap bawang merah di tingkat petani dengan Harga Acuan Pembelian (HAP) yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan pada Peraturan Badan Pangan Nasional No 11 Tahun 2022, HAP bawang merah di tingkat petani untuk jenis konde basah adalah Rp 18.500-20.000/kg, kemudian rongol kering panen Rp 25.000-30.000/kg dan konde kering askip mencapai Rp 32.000.
Baca Juga: Petani Keluhkan Harga Bawang Merah Anjlok Sampai Rp 9.000 Per Kg "Kemudian kita simpan di
cool storage yang nantinya akan di bagikan ke offtaker untuk stok ke depan," kata Aried saat dijumpai, Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin (28/8). Kedua, pemerintah juga akan fasilitasi ekspor bawang merah untuk menjaga harga di tingkat petani. Ia katakan bahwa ekspor sudah mulai dilakukan oleh offtaker swasta. Adapun tujuan ekspor bawang putih saat ini adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam. "Kalau sudah di stok dan punya cadangan tapi masih lebih maka kita lakukan ekspor. Kalau ekspor teman teman offtaker sudah tahu negara mana saja yang mau biasanya Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam ini sudah jalan," jelas Arief.
Baca Juga: Badan Pangan Nasional Dorong Bulog Penuhi Stok Cadangan Jagung Pemerintah Sebelumnya, Sekjen Asosiasi Bawang Marah Indonesia (ABMI), Ikhwan Arif mengatakan penurunan harga bawang merah sudah terjadi sejak dua minggu lalu lantaran terjadi panen raya di sejumlah sentra produksi bawang merah. "Harga bawang merah anjlok antara Rp 9.000-11.000 ribu dan yang super jadi Rp 14.000-16.000 ribu," kata Ikwan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .