Harga bawang mulai merangkak naik



JAKARTA. Harga bawang merah yang mulai merangkak naik jelang bulan Ramadhan ditengarai karena ulah pedagang yang mengambil keuntungan, dengan mengatur pasokan. Di sisi lain, harga di tingkat petani masih rendah. Sehingga, para petani bawang merah sengaja menahan pasokan bawang, untuk dijadikan bibit. "Pertama bibit ditahan petani. Kedua, pedagang juga me-manage pasokan," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Sri Agustina, ditemui sebelum rakor di Kantor Kemenko, Jakarta, Selasa (10/6). Sri menjelaskan, meski harga bawang merah di tingkat konsumen tinggi, namun saat ini masih belum menguntungkan petani. Sehingga petani menahan bawang merah untuk dijadikan bibit. Harga bawang merah saat ini di kisaran Rp 24.000 per kilogram. Namun, Sri memastikan dalam dua minggu ke depan, harga tidak akan lebih tinggi lagi dari harga referensi Rp 25.700 per kilogram. Hal itu lantaran, sentra produksi bawang merah diantaranya Cirebon dan Tulung Agung, akan segera memasuki masa panen. Lain halnya dengan bawang merah, Sri menengarai, harga bawang putih masih tinggi lantaran pasokan dari impor belum tiba di Indonesia. "Bawang putih kendalanya importasi. Jadi sekarang, dua minggu ke depan akan turun, dari Tiongkok, saya yakin," ujarnya. Sementara itu, ditanya mengenai izin importasi baru, Sri menegaskan Kementerian Perdagangan tidak akan mengeluarkan, karena bawang putih juga akan segera memasuki masa panen. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto