Harga bawang putih melonjak



JAKARTA. Harga bawang putih di pasar dalam negeri terus menanjak. Jika rata-rata harga bawang putih di bulan lalu hanya Rp 10.000 per kg, saat ini naik 40%, menjadi Rp 14.000 per kg.

Menurut Benny Kusbini, Ketua Dewan Hortikultura Nasional, kenaikan harga bawah putih ini disebabkan karena adanya masa transisi distribusi impor bawang putih yang sebelumnya melalui Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. "Hampir seluruh kebutuhan bawang putih nasional dipenuhi dari China," katanya ke KONTAN, Senin (25/6). Dia mengatakan, kebutuhan bawang putih nasional mencapai 400.000 per tahun. Dari total kebutuhan itu, produksi lokal tidak lebih dari 10.000 ton, dengan sentra produksi di Malang, Jawa Timur, serta Nusa Tenggara Barat.

Dengan pengalihan pintu masuk impor dari Tanjung Priok ke Tanjung Perak, biaya impor bawang putih bertambah Rp 16 juta per kontainer atau sekitar Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kg. Selain itu importir juga harus menanggung risiko kerusakan barang.


Selain distribusi, Benny bilang, harga bawang putih di China juga lagi naik. Jika sebelumnya harga bawang putih impor bisa dibeli seharga US$ 500 per ton, kini naik menjadi US$ 700 per ton. Lonjakan permintaan bawang putih dari berbagai negara telah mendorong harga.

Menteri Pertanian RI Suswono mengatakan, fluktuasi harga bawang putih yang terjadi sekarang ini masih wajar. Menurutnya, kenaikan harga seringkali bukan karena biaya produksi meningkat, namun ulah pihak tertentu yang memenfaatkan situasi untuk memperoleh keuntungan.

Demi meningkatkan produksi bawang putih, pemerintah akan terus mencetak lahan baru. "Tahun ini kami akan membuka pertanian bawang putih di Garut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa