Harga BBM bersubsidi naik



CIPANAS. Wahai para pemilik mobil pribadi! Siap-siaplah merogoh kocek lebih dalam. Pemerintah berencana melarang keras pemilik mobil pelat merah membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di harga sekarang, yakni sebesar Rp 4.500 per liter.

Dalam rapat kabinet di Istana Cipanas kemarin, pemerintah memutuskan bakal mengerek harga premium dan solar untuk mobil pelat hitam. Menjadi berapa? Sayang, pemerintah belum mengetok palu harga baru BBM subsidi khusus mobil pribadi.

Yang pasti, Firmanzah, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi menyatakan, kalau pemilik mobil pribadi tetap ingin menggunakan BBM bersubsidi, harganya kelak lebih mahal ketimbang harga saat ini. "Kita tunggu saja," katanya.


Firmanzah juga belum mau mengungkap kapan pastinya harga baru BBM bersubsidi untuk mobil pribadi berlaku. Yang jelas, sepeda motor, angkutan umum, dan angkutan barang masih boleh menikmati premium serta solar di harga Rp 4.500 per liter.

Untuk memuluskan rencana tersebut, pemerintah akan memisahkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SBPU) khusus mobil pelat hitam. Selain itu, pemerintah juga bakal menggunakan teknologi informasi berupa radio frequency identification (RFID) untuk membantu pengendalian konsumsi BBM bersubsidi.

Sebagai kompensasi atas kebijakan tersebut, pemerintah akan memberikan sejumlah dana kepada masyarakat miskin yang juga terkena imbasnya. Sebab, kebijakan ini akan mengerek inflasi.

Menurut Frimanzah, bentuk kompensasi bagi warga melarat ini akan disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat dalam penggodokan APBN Perubahan 2013. Sebab, ada keterkaitan dengan APBN-P, seperti anggaran kompensasi untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Keluarga Harapan (PKH)

Berapa kuota BBM bersubsidi yang bisa dihemat melalui kebijakan itu? Ali Mundakir,  Vice President Corporate Communication PT Pertamina, bilang, Pertamina belum menghitung. Tapi yang pasti, "Angkutan umum dan mobil pribadi memang paling mendominasi konsumsi BBM bersubsidi," ungkapnya.

Ali menambahkan, Pertamina siap, dan akan mengikuti apapun kebijakan yang dibuat pemerintah terkait BBM bersubsidi, termasuk melarang mobil pelat hitam membeli premium dan solar di harga sekarang.

Tapi, Kurtubi pengamat energi yang juga politisi Nasdem  menilai kebijakan pemerintah itu tak efektif, malah akan menimbulkan masalah baru. Salah satunya pasar gelap BBM bersubsidi akan semakin marak.

Kebijakan tersebut juga bisa memicu konflik di pom bensin antara pemilik mobil pribadi dengan petugas SPBU. "Saya kira sulit diawasi, meskipun menggunakan sistem teknologi berbasis teknologi informasi sekalipun," tegas Kurtubi. Seharusnya, ia menyarankan, pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi untuk semua kendaraan bermotor.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie