JAKARTA. Marilah berharap harga minyak mentah dunia terus turun. Sebab, pemerintah berniat menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jika harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) turun ke harga US$ 95 dolar per barel. "Kalau ICP turun di bawah itu, pemerintah pasti akan duduk bersama untuk membahas kemungkinan itu," kata Direktur Jenderal Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Legowo, kepada KONTAN, Jumat (12/9).Sikap sikap pemerintah pantas didukung. Sebab harga minyak mentah dunia akhir-akhir memang terus turun. Pada 2 April 2008 lalu, harga minyak di bursa New York Merchantile Exchange di bawah US$ 100 per barel. Padahal harganya sempat menyentuh US$ 147 per barel. Harga pada Rabu (10/9) lalu sempat merosot hingga posisi US$ 102,58 per barel untuk minyak jenis Light, turun 68 sen dolar dibanding hari sebelumnya. Yang lebih rendah lagi, harga minyak jenis Brent turun sebesar 1,37 dolar pada posisi US$ 98,97 per barel.Tapi Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Sugandi menyangsikan hal ini. "Kemungkinan itu sangat kecil dan terlalu jauh untuk terjadi," katanya saat dihubungi Kontan.
Harga BBM Bersubsidi Turun Kalau Minyak US$ 95
JAKARTA. Marilah berharap harga minyak mentah dunia terus turun. Sebab, pemerintah berniat menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jika harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) turun ke harga US$ 95 dolar per barel. "Kalau ICP turun di bawah itu, pemerintah pasti akan duduk bersama untuk membahas kemungkinan itu," kata Direktur Jenderal Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Legowo, kepada KONTAN, Jumat (12/9).Sikap sikap pemerintah pantas didukung. Sebab harga minyak mentah dunia akhir-akhir memang terus turun. Pada 2 April 2008 lalu, harga minyak di bursa New York Merchantile Exchange di bawah US$ 100 per barel. Padahal harganya sempat menyentuh US$ 147 per barel. Harga pada Rabu (10/9) lalu sempat merosot hingga posisi US$ 102,58 per barel untuk minyak jenis Light, turun 68 sen dolar dibanding hari sebelumnya. Yang lebih rendah lagi, harga minyak jenis Brent turun sebesar 1,37 dolar pada posisi US$ 98,97 per barel.Tapi Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Sugandi menyangsikan hal ini. "Kemungkinan itu sangat kecil dan terlalu jauh untuk terjadi," katanya saat dihubungi Kontan.