JAKARTA. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah belakangan acap kali mendapat kritik. Tak terkecuali, kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 28 Maret 2015. Kenaikan harga BBM premium dan solar Rp 500 per liter jadi masing-masing Rp 7.300 dan Rp 6.900 per liter menuai banyak kritik. Pasalnya, kenaikan harga BBM dilakukan pemerintah ketika harga Indonesian Crude Price (ICP) turun 1,22% dari US$ 54,32 per barel di Februari menjadi US$ 53,66 per barel pada Maret lalu. Toh, bukan pemerintah namanya jika tidak pandai berkelit. Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil berkilah, pemerintah tidak melihat patokan ICP saat menentukan harga jual BBM. Yang dilihat adalah harga Mean of Platts Singapore (MOPS) Singapura.
Harga BBM dipatok sesuai harga MOPS
JAKARTA. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah belakangan acap kali mendapat kritik. Tak terkecuali, kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 28 Maret 2015. Kenaikan harga BBM premium dan solar Rp 500 per liter jadi masing-masing Rp 7.300 dan Rp 6.900 per liter menuai banyak kritik. Pasalnya, kenaikan harga BBM dilakukan pemerintah ketika harga Indonesian Crude Price (ICP) turun 1,22% dari US$ 54,32 per barel di Februari menjadi US$ 53,66 per barel pada Maret lalu. Toh, bukan pemerintah namanya jika tidak pandai berkelit. Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil berkilah, pemerintah tidak melihat patokan ICP saat menentukan harga jual BBM. Yang dilihat adalah harga Mean of Platts Singapore (MOPS) Singapura.