Jakarta. Sudah selama dua bulan terakhir ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak banyak bergerak. Indeks saham cenderung bergerak di kisaran 4.900-5.100. Bahkan, pada perdagangan Kamis lalu (13/11), IHSG nyaris tidak bergerak. Pada penutupan perdagangan hari itu, indeks saham Indonesia ini ditutup di level 5.048,67. Posisi penutupan ini cuma turun sangat tipis ketimbang posisi sehari sebelumnya, yakni di level 5.048,84. Padahal, investor asing masih terlihat positif dengan bursa saham Indonesia. Rabu lalu (12/11), investor asing sempat mencatatkan posisi beli bersih Rp 2,13 triliun. Dalam periode Senin (10/11) hingga Kamis (13/11), investor asing membukukan beli bersih Rp 3,39 triliun. Bila dihitung sejak awal November, posisi beli bersih asing sebesar Rp 3,21 triliun. Meski begitu, IHSG tetap cenderung bergerak dalam fase konsolidasi. Para analis yang dihubungi KONTAN sepakat hal ini terjadi lantaran bahan bakar minyak (BBM). Situasi pasar saat ini kurang begitu bagus karena harga BBM belum dinaikkan, kata Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas. Investor pun memilih mengambil posisi wait and see. Alhasil, transaksi di pasar saham pun menipis.
Harga BBM harus segera naik
Jakarta. Sudah selama dua bulan terakhir ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak banyak bergerak. Indeks saham cenderung bergerak di kisaran 4.900-5.100. Bahkan, pada perdagangan Kamis lalu (13/11), IHSG nyaris tidak bergerak. Pada penutupan perdagangan hari itu, indeks saham Indonesia ini ditutup di level 5.048,67. Posisi penutupan ini cuma turun sangat tipis ketimbang posisi sehari sebelumnya, yakni di level 5.048,84. Padahal, investor asing masih terlihat positif dengan bursa saham Indonesia. Rabu lalu (12/11), investor asing sempat mencatatkan posisi beli bersih Rp 2,13 triliun. Dalam periode Senin (10/11) hingga Kamis (13/11), investor asing membukukan beli bersih Rp 3,39 triliun. Bila dihitung sejak awal November, posisi beli bersih asing sebesar Rp 3,21 triliun. Meski begitu, IHSG tetap cenderung bergerak dalam fase konsolidasi. Para analis yang dihubungi KONTAN sepakat hal ini terjadi lantaran bahan bakar minyak (BBM). Situasi pasar saat ini kurang begitu bagus karena harga BBM belum dinaikkan, kata Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas. Investor pun memilih mengambil posisi wait and see. Alhasil, transaksi di pasar saham pun menipis.