JAKARTA. Investor di pasar modal domestik semakin optimistis. Pada penutupan Rabu (13/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus 5.168,27. Ini posisi tertinggi IHSG sejak setahun lalu, persisnya 30 Mei 2013. Sejak awal tahun ini atau year to date (ytd), IHSG telah mencetak imbal hasil (return) sebesar 20,92%. Kepala Riset HD Capital Yuganur Wijanarko berpendapat, IHSG dalam jangka panjang bisa saja menembus 6.000. Di bulan November, dia melihat IHSG berpotensi menyentuh 5.800. Menurut Yuganur, proyeksi itu bisa terwujud apabila kebijakan ekonomi pemerintahan baru, yang kemungkinan dipimpin Joko Widodo, sesuai ekspektasi, yaitu segera mengerek harga bahan bakar minyak (BBM) dan menyelesaikan masalah defisit neraca perdagangan.
Harga BBM ikut menentukan arah IHSG
JAKARTA. Investor di pasar modal domestik semakin optimistis. Pada penutupan Rabu (13/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus 5.168,27. Ini posisi tertinggi IHSG sejak setahun lalu, persisnya 30 Mei 2013. Sejak awal tahun ini atau year to date (ytd), IHSG telah mencetak imbal hasil (return) sebesar 20,92%. Kepala Riset HD Capital Yuganur Wijanarko berpendapat, IHSG dalam jangka panjang bisa saja menembus 6.000. Di bulan November, dia melihat IHSG berpotensi menyentuh 5.800. Menurut Yuganur, proyeksi itu bisa terwujud apabila kebijakan ekonomi pemerintahan baru, yang kemungkinan dipimpin Joko Widodo, sesuai ekspektasi, yaitu segera mengerek harga bahan bakar minyak (BBM) dan menyelesaikan masalah defisit neraca perdagangan.