Harga BBM Naik, Angka Inflasi Diproyeksi Lampaui Pertumbuhan Ekonomi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga minyak mentah menunjukkan tren peningkatan sejak tahun 2021. Dengan kondisi saat ini di mana volume dari pertalite dan solar subsidi diperkirakan akan melebihi kuota di tengah pergerakan harga minyak mentah global yang masih tinggi.

Oleh karena itu, pemerintah melakukan penyesuaian harga agar anggaran subsidi energi tidak terus meningkat. Selain itu, pemerintah juga akan terus memastikan bahwa pemberian subsidi untuk semakin tepat sasaran.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan meningkatkan inflasi hingga di akhir tahun. Sehingga pemerintah terus berupaya untuk mengatasi meningkatnya inflasi di sisa 4 bulan di tahun ini terutama inflasi pangan.


Baca Juga: BI Khawatir Kenaikan Tarif Transportasi Akibat Harga BBM Kerek Inflasi

"Dalam empat bulan ini betul-betul kita akan berupaya mencapai target inflasi yang secara nasional kita menargetkan inflasi pangan di bawah 5%," ujar Airlangga dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi Tahun 2022, Rabu (14/9).

Airlangga bilang, kenaikan BBM akan ikut mengerek inflasi di akhir tahun. Hal ini dikarenakan sundulan inflasi dari sektor energi bisa sampai 1,6% hingga 2% sehingga hal tersebut akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Meski begitu, dirinya optimis bahwa perekonomian Indonesia bisa tetap tumbuh tinggi di atas 5% hingga di akhir tahun. Untuk di kuartal III-2022 sendiri dirinya optimis pertumbuhan ekonomi bisa di angka sekitar 5,2%.

Baca Juga: Beras Hingga Rokok Penyumbang Terbesar Garis Kemiskinan Indonesia

Namun menurut Perry, angka inflasi masih diperkirakan akan lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi.

"Kita harus siap-siap bahwa angka inflasi kita nanti akan sedikit lebih tinggi daripada angka pertumbuhan ekonomi," katanya.

Untuk itu, pemerintah terus bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan stok harga-harga pangan di berbagai daerah serta mengontrol harga-harga yang diatur pemerintah (administered price).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli