KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk (
BIRD) menuturkan pihaknya masih melakukan kajian terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat ini terjadi. Sebagai informasi, seluruh badan usaha penyedia BBM kembali menaikkan lagi harga produk BBM-nya di SPBU per 1 Oktober 2023, usai kenaikan pada bulan September 2023 lalu. Di antara yang menaikkan harga adalah PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP - AKR dan juga Vivo Energy Indonesia. Direktur Utama Bluebird Adrianto (Andre) Djokosoetono mengatakan, karena masih melakukan kajian terhadap kenaikan harga BBM, pihaknya belum bisa mengatakan berapa besar hal itu mempengaruhi operasional Bluebird.
"Perubahan harga BBM bukanlah suatu hal yang baru di industri transportasi. Kami di Bluebird akan melihat dan mengkaji situasi mengenai dampaknya bagi operasional perusahaan. Hasil dari kajian tersebut nantinya akan digunakan untuk menentukan penyesuaian apa saja yang perlu kami lakukan," jelasnya kepada Kontan, Rabu (4/10).
Baca Juga: Ekspansi, Blue Bird (BIRD) Rambah Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Bluebird melanjutkan, pihaknya juga belum dapat membuka data realisasi capex hingga gambaran kinerja kuartal III 2023. Andre menuturkan pada periode semester I 2023 pihaknya telah merealisasikan capex 35% dari total yang dialokasikan tahun ini. Capex yang dialokasikan tahun ini telah digunakan, termasuk untuk peremajaan dan penambahan lebih dari 1.300 armada operasi untuk seluruh layanan. Penggunaan capex juga dialokasikan untuk mendukung visi keberlanjutan perusahaan, yang mencakup pemasangan panel surya dan penambahan armada listrik. "Tahun ini Bluebird mengalokasikan capex untuk membeli 3.000 unit kendaraan dalam rangka peremajaan dan penambahan armada operasional. Hingga kuartal dua 2023, Bluebird telah membeli 1.300 armada. Pembelian unit armada perusahaan masih sejalan dengan target yang ingin direalisasikan," urainya.
Adapun, hingga saat ini, Bluebird telah mengoperasikan 191 armada listrik sebagai bagian dari langkah-langkah menuju mobilitas yang keberlanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari