JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bakal berdampak ke kredit mobil. Maklumlah, kebijakan dua harga ala pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ini mewajibkan mobil pelat hitam menenggak BBM dengan harga pasar. Jadi, masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan, kurang tertarik mengambil kredit mobil. Ekonom Danareksa Institute Purbaya Yudhi Sadewa, menilai dengan harga jual BBM menjadi Rp 6.500- Rp 7.000 per liter, daya beli kelas menengah bakal menurun. "Kredit mobil adalah segmen yang paling terkena dampak negatif. Bisa terjadi perlambatan," ujar dia. Manajemen Bank Central Asia Tbk (BCA) belum berencana merevisi target kredit mobil. Tahun ini BCA optimistis, kredit kendaraan roda empat bisa tumbuh di kisaran 16%-18%. "Kami belum menghitung seberapa besar efek kenaikan BBM. Tapi kredit kami pasti mengekor penjualan mobil nasional," ujar Direktur Konsumer BCA, Henry Koenaifi.
Harga BBM naik, kredit mobil melambat
JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bakal berdampak ke kredit mobil. Maklumlah, kebijakan dua harga ala pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ini mewajibkan mobil pelat hitam menenggak BBM dengan harga pasar. Jadi, masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan, kurang tertarik mengambil kredit mobil. Ekonom Danareksa Institute Purbaya Yudhi Sadewa, menilai dengan harga jual BBM menjadi Rp 6.500- Rp 7.000 per liter, daya beli kelas menengah bakal menurun. "Kredit mobil adalah segmen yang paling terkena dampak negatif. Bisa terjadi perlambatan," ujar dia. Manajemen Bank Central Asia Tbk (BCA) belum berencana merevisi target kredit mobil. Tahun ini BCA optimistis, kredit kendaraan roda empat bisa tumbuh di kisaran 16%-18%. "Kami belum menghitung seberapa besar efek kenaikan BBM. Tapi kredit kami pasti mengekor penjualan mobil nasional," ujar Direktur Konsumer BCA, Henry Koenaifi.