Harga BBM Naik, Satria Antaran Prima (SAPX) Mengerek Ongkos Kirim



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) menaikkan biaya ongkos kirim pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Langkah tersebut guna menjaga operasional dengan membendung beban bahan bakar.

Corporate Secretary SAP Express Prima Deny Parhan menjelaskan, sebagai perusahaan pengiriman tentu kenaikan harga BBM ini sangat berdampak signifikan terhadap biaya operasional SAPX karena aktivitas pengiriman banyak didominasi oleh moda kendaraan (motor dan mobil). 

Sesuai dengan surat resmi Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) kepada para anggotanya bahwa kenaikan BBM ini cukup berimbas kepada beban biaya perusahaan kurir. Sehingga direkomendasikan untuk menaikkan ongkos kirim.


"Karena itu, kami juga telah menyesuaikan harga pengiriman, meskipun tidak semua customer berkenan untuk mengikuti tarif baru tersebut," ujar Deny kepada Kontan.co.id, Jumat (30/9).

Baca Juga: Kinerja Pendapatan Emiten Jasa Kurir Tumbuh pada Paruh Pertama 2022

Emiten kurir yang bergerak dengan nama SAP Express tersebut melakukan penerapan harga dengan senyap. Deny tidak menyebutkan dengan detail kenaikan biaya ongkir tersebut. Tapi, sudah memberitahukan update kepada pelanggan beberapa hari setelah kenaikan BBM.

"Kalau besaran penyesuaiannya sesuai surat Asperindo minimal 25%," ungkap Deny.

Deny bilang, kenaikan harga BBM tentunya sangat berpengaruh terhadap bisnis SAPX. Hal itu juga akan berdampak terhadap pendapatan dan laba bersih Satria Antaran Prima.

SAPX menargetkan pendapatan Rp 780 miliar tahun ini, tumbuh 32,42% dari perolehan sepanjang tahun 2021. Perusahaan kurir dan logistik ini memperkirakan laba bersih dapat meningkat 36,36% menjadi Rp 60 miliar.

SAPX menargetkan jumlah pengiriman di angka 225.000-250.000 pengiriman per hari di tahun 2022. Meningkat 30-40% dari tahun sebelumnya pada kisaran 150.000 pengiriman per hari.

Baca Juga: Harga BBM Subsidi Berpotensi Naik, Ini Kata SAP Express (SAPX)

Pada semester pertama 2022, SAPX mencatatkan angka pengiriman sekitar 200.000 paket per hari. Angka ini masih di bawah target SAP Express, tapi sudah meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. 

"Tentu ini menjadi satu hal yang baik bagi perusahaan dalam mengarungi tahun 2022 di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia," imbuh Deny.

Mengintip laporan keuangannya, SAPX membukukan beban bahan bakar dan transportasi yang mencapai Rp 2,24 miliar pada semester I-2022. Segmen ini hanya berkontribusi sebesar 1,10% terhadap total beban pokok emiten.

Kendati demikian, SAPX memandang hal positif masih akan mendorong bisnis kurir yang berasal dari pasar e-commerce Indonesia yang masih memiliki peluang pertumbuhan.

Selain itu, lanjut Deny, kenaikan harga BBM justru bisa saja memberikan tambahan volume kiriman karena konsumen mungkin akan mengurangi perjalanan untuk berbelanja langsung ke tempat belanja karena memperhitungkan penggunaan mobil/motor menjadi lebih mahal karena kenaikan BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati