KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Dexlite (biodiesel) turut berdampak pada beban operasional pertambangan batubara saat ini. Pasalnya, pelaku usaha sudah diwajibkan menggunakan biodiesel 30% (B30) bahkan B35 pada alat berat untuk operasional tambangnya. Sebagai informasi, Pertamina mengumumkan kenaikan harga BBM per 1 Oktober 2023. Harga Dexlite naik menjadi Rp 17.200 per-liter hingga Rp 17.900 per-liter sesuai wilayah, dari sebelumnya di kisaran Rp 16.350 per liter. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria menyatakan saat ini pihaknya belum melihat adanya dampak kenaikan harga BBM terhadap operasional pertambangan saat ini.
Harga BBM Non Subsidi Naik, Beban Operasional Perusahaan Tambang Batubara Bertambah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Dexlite (biodiesel) turut berdampak pada beban operasional pertambangan batubara saat ini. Pasalnya, pelaku usaha sudah diwajibkan menggunakan biodiesel 30% (B30) bahkan B35 pada alat berat untuk operasional tambangnya. Sebagai informasi, Pertamina mengumumkan kenaikan harga BBM per 1 Oktober 2023. Harga Dexlite naik menjadi Rp 17.200 per-liter hingga Rp 17.900 per-liter sesuai wilayah, dari sebelumnya di kisaran Rp 16.350 per liter. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria menyatakan saat ini pihaknya belum melihat adanya dampak kenaikan harga BBM terhadap operasional pertambangan saat ini.