Harga BBM Non Subsidi Naik, Ini Tanggapan Perusahaan Logistik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi per 12 Februari 2022. Kenaikan harga BBM ini berlaku untuk jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. 

Kenaikan harga BBM tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020, di mana kenaikan harga BBM Pertamina berbeda-beda di setiap wilayah Indonesia, yakni berkisar Rp 1.500 hingga Rp 2.650 per liter.

Menanggapi hal itu, perusahaan jasa pengiriman, J&T express menyatakan bahwa kenaikan harga BBM tentunya akan berpengaruh terhadap kenaikan cost perusahaan. Meski begitu, perusahaan masih mencoba untuk tidak menaikkan ongkos logistik, mengingat kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini. 


Baca Juga: Harga Minyak Melambung, Banggar DPR Beri Fleksibilitas Pemerintah Atur Subsidi Energi

"Tapi masalah kenaikan ongkos kami masih coba bertahan karena di kondisi pandemi ini tidak mungkin kami menaikkan ongkos logistik," ungkap CEO J&T Express, Robin Lo, saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/2). 

Terkait dengan laju bisnis logistik di tengah kondisi pandemi dan penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di sejumlah wilayah, Robin mengatakan bahwa secara umum, kegiatan operasional perusahaan tidak begitu terpengaruh lantaran industri logistik masuk ke dalam sektor esensial. 

Dia melanjutkan, J&T pun melihat prospek bisnis logistik di tahun ini semakin memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. Hal ini utamanya didorong oleh kebiasaan masyarakat terhadap belanja online yang berpengaruh positif terhadap tingkat pengiriman barang oleh perusahaan logistik seperti J&T. "kami mengharapkan kenaikan (pengiriman) dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya," terang Robin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .