JAKARTA. Kenaikan harga minyak mentah dunia berimbas kepada kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) nonsubsidi. Awal November 2010, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Pertamax cs Rp 200 per liter. Pada awal Desember ini, perusahaan minyak plat merah itu kembali menaikkan harga bbm nonsubsidi rata-rata Rp 250 per liter.Perubahan harga bbm nonsubsidi terhitung sejak 01 Desember 2010. "Pertamina selalu melakukan perubahan harga setiap dua minggu sekali mengikuti harga minyak mentah dunia dan kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar," kata Vice President Communication Pertamina, Mochamad Harun.Berdasarkan data dari Pertamina, harga jual Pertamax Plus tertinggi di wilayah Bali sebesar Rp 7.550 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Plus di wilayah Batam sebesar Rp 6.900 per liter.Sementara itu, perusahaan BBM ritel lainnya seperti PT Shell Indonesia dan PT Petronas Niaga Indonesia masih belum melakukan perubahan. Seperti biasanya, kedua perusahaan itu baru akan melakukan perubahan harga setelah kompetitornya, PT Pertamina (Persero) melakukan perubahan terlebih dahulu.Kenaikan harga bbm ini, menurut Harun bisa berdampak kepada konsumsi bbm nonsubsidi di akhir tahun. Karena, masyarakat Indonesia masih terpengaruh dengan harga. Dus, naiknya harga bbm nonsubsidi akan memicu kepada penurunan konsumsi bbm nonsubsidi. "Masyarakat Indonesia sensitif terhadap harga. Trennya akhir tahun, harga minyak dunia naik karena konsumsi bahan bakar naik di belahan bumi utara," kata Harun.Meski sedikit khawatir, Harun mengatakan, pengguna Pertamax justru mengalami kenaikan dari kuartal I hingga kuartal III tahun ini. Tahun 2010, kesadaran masyarakat untuk menggunakan bbm nonsubsidi semakin bertambah, sehingga sepanjang sembilan bulan pertama tren penggunaan Pertamax meningkat.PT Pertamina (Persero) mencatat tren konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi atau Pertamax terus naik hingga 10% pada tahun ini. Harun menambahkan, tren konsumsi Pertamax naik rata-rata dari 2.000 kiloliter (KL) pada semester I-2010 menjadi 2.200 KL per hari pada triwulan III-2010 ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga BBM nonsubsidi naik ikuti harga minyak
JAKARTA. Kenaikan harga minyak mentah dunia berimbas kepada kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) nonsubsidi. Awal November 2010, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Pertamax cs Rp 200 per liter. Pada awal Desember ini, perusahaan minyak plat merah itu kembali menaikkan harga bbm nonsubsidi rata-rata Rp 250 per liter.Perubahan harga bbm nonsubsidi terhitung sejak 01 Desember 2010. "Pertamina selalu melakukan perubahan harga setiap dua minggu sekali mengikuti harga minyak mentah dunia dan kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar," kata Vice President Communication Pertamina, Mochamad Harun.Berdasarkan data dari Pertamina, harga jual Pertamax Plus tertinggi di wilayah Bali sebesar Rp 7.550 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Plus di wilayah Batam sebesar Rp 6.900 per liter.Sementara itu, perusahaan BBM ritel lainnya seperti PT Shell Indonesia dan PT Petronas Niaga Indonesia masih belum melakukan perubahan. Seperti biasanya, kedua perusahaan itu baru akan melakukan perubahan harga setelah kompetitornya, PT Pertamina (Persero) melakukan perubahan terlebih dahulu.Kenaikan harga bbm ini, menurut Harun bisa berdampak kepada konsumsi bbm nonsubsidi di akhir tahun. Karena, masyarakat Indonesia masih terpengaruh dengan harga. Dus, naiknya harga bbm nonsubsidi akan memicu kepada penurunan konsumsi bbm nonsubsidi. "Masyarakat Indonesia sensitif terhadap harga. Trennya akhir tahun, harga minyak dunia naik karena konsumsi bahan bakar naik di belahan bumi utara," kata Harun.Meski sedikit khawatir, Harun mengatakan, pengguna Pertamax justru mengalami kenaikan dari kuartal I hingga kuartal III tahun ini. Tahun 2010, kesadaran masyarakat untuk menggunakan bbm nonsubsidi semakin bertambah, sehingga sepanjang sembilan bulan pertama tren penggunaan Pertamax meningkat.PT Pertamina (Persero) mencatat tren konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi atau Pertamax terus naik hingga 10% pada tahun ini. Harun menambahkan, tren konsumsi Pertamax naik rata-rata dari 2.000 kiloliter (KL) pada semester I-2010 menjadi 2.200 KL per hari pada triwulan III-2010 ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News