Harga BBM Pertamina Naik, AKR Corporindo (AKRA) Bakal Diuntungkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menjadi emiten yang diuntungkan dengan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina oleh pemerintah. Harga RON 92 (Pertamax) dinaikkan menjadi Rp 14.500 per liter sehingga mendekati harga keekonomian dan harga pasar yang dikenakan di SPBU BP AKR yang dimiliki oleh AKRA.

“Ini akan mempersempit selisih BBM BP 92/BP 95 yang dijual di SPBU BP AKR dan membuat kompetitif bagi para pelaku industri,” terang Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu kepada Kontan.co.id, Senin (5/9).

Suresh berharap lebih banyak pelanggan yang memiliki pilihan untuk memilih dan membeli bahan bakar mereka. Suresh merinci, ritel BP AKR tidak hanya menawarkan bahan bakar berkualitas internasional dari BP dengan aditif, tetapi juga memiliki pengalaman pelanggan yang unggul dengan penawaran fasilitas non bahan bakar.


Baca Juga: Ditunjuk Lagi Jadi Penyalur BBM Subsidi, Simak Prospek Kinerja AKR Corporindo (AKRA)

Sebagai gambaran, penyaluran BBM AKRA meningkat 19% secara tahunan selama enam bulan pertama 2022. AKRA memasok bahan bakar minyak ke industri pertambangan, industri umum, dan sektor lainnya

Dengan run rate saat ini, AKRA berharap dapat memenuhi target penyaluran BBM untuk tahun 2022, yakni di kisaran 2,65 juta kiloliter hingga 2,7 juta kiloliter. Selain itu, dengan lingkungan harga yang baik, AKRA dapat terus mempertahankan dan menikmati margin yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Analis Verdhana Sekuritas Jupriadi Tan menilai, AKRA seharusnya diuntungkan secara tidak langsung dari kenaikan harga bahan bakar. Sebab, bisnis ritel bensin yang dimiliki AKRA mendapatkan keuntungan dari harga spread dengan pertalite Pertamina (bahan bakar bensin RON 90) yang semakin menyempit.

Baca Juga: Kinerja Moncer di Semester I-2022, Intip Rekomendasinya AKRA dan MEDC

Lebih lanjut, Tan menilai bisnis perdagangan & distribusi AKRA akan berjalan dengan baik mengingat infrastruktur yang kuat yang dimiliki AKRA sejalan dengan peningkatan volume distribusi dan harga jual.

Prospek AKRA juga didukung oleh Java Integrated Port and Industrial Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Tan memperkirakan JIIPE akan membukukan sebagian besar penjualan lahan di paruh kedua 2022, sehingga melanjutkan pertumbuhan penjualan  lahan yang solid di semester pertama 2022.

Verdhana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham AKRA dengan target harga Rp 1.400 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati