JAKARTA. Walau akan rugi sekitar Rp 800 miliar, PT Pertamina mengaku siap mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) di Papua dengan harga Rp 6.450 per liter. Untuk itu, Pertamina akan melakukan kebijakan subsidi silang dan efisiensi perusahaan. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina harus efisien sehingga tetap mendapatkan keuntungan. "Pertamina juga bisa melakukan subsidi silang dari tempat atau bisnis lain. Karena targetnya bukan hanya Papua satu harga, tapi nusantara satu harga," ujarnya usai Peresmian 6 Infrastruktur Kelistrikan di Jayapura, Senin (17/10). Menurut Dwi, Pertamina telah melakukan efisiensi selama dua tahun terakhir. Dari efisiensi itu, Pertamina sudah bisa mencetak laba. "Keuntungan inilah yang kami pakai untuk menyubsidi daerah yang jauh-jauh," katanya. Meski tak mudah, Dwi menyadari program satu harga berdampak baik bagi perekonomian nasional karena akan menurunkan biaya produksi.
Harga BBM sama di seluruh Indonesia
JAKARTA. Walau akan rugi sekitar Rp 800 miliar, PT Pertamina mengaku siap mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) di Papua dengan harga Rp 6.450 per liter. Untuk itu, Pertamina akan melakukan kebijakan subsidi silang dan efisiensi perusahaan. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina harus efisien sehingga tetap mendapatkan keuntungan. "Pertamina juga bisa melakukan subsidi silang dari tempat atau bisnis lain. Karena targetnya bukan hanya Papua satu harga, tapi nusantara satu harga," ujarnya usai Peresmian 6 Infrastruktur Kelistrikan di Jayapura, Senin (17/10). Menurut Dwi, Pertamina telah melakukan efisiensi selama dua tahun terakhir. Dari efisiensi itu, Pertamina sudah bisa mencetak laba. "Keuntungan inilah yang kami pakai untuk menyubsidi daerah yang jauh-jauh," katanya. Meski tak mudah, Dwi menyadari program satu harga berdampak baik bagi perekonomian nasional karena akan menurunkan biaya produksi.