KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah untuk tidak menaikan harga BBM jenis premium dan solar berdampak pada keuangan PT Pertamina (Persero). Apalagi harga minyak mentah telah menembus US$ 60 per barel. Hingga Desember 2018, Pertamina berpotensi kehilangan pendapatan Rp 24 triliun. Ini lantaran adanya kenaikan konsumsi premium dan solar bisa mencapai 5%-7% setiap bulan. Direktur Pemasaran Pertamina M. Iskandar mengatakan keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan harga premium dan solar membuat Pertamina berpotensi kehilangan pendapatan. Selama Januari-Februari 2018, telah ada potensi kehilangan pendapatan akibat menanggung selisih harga solar dan premium baik di luar Jawa Madura Bali (Jamali) maupun Jamali sebesar Rp 3,9 triliun.
Harga BBM subsidi tak naik, Pertamina bisa kehilangan pendapatan Rp 24 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah untuk tidak menaikan harga BBM jenis premium dan solar berdampak pada keuangan PT Pertamina (Persero). Apalagi harga minyak mentah telah menembus US$ 60 per barel. Hingga Desember 2018, Pertamina berpotensi kehilangan pendapatan Rp 24 triliun. Ini lantaran adanya kenaikan konsumsi premium dan solar bisa mencapai 5%-7% setiap bulan. Direktur Pemasaran Pertamina M. Iskandar mengatakan keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan harga premium dan solar membuat Pertamina berpotensi kehilangan pendapatan. Selama Januari-Februari 2018, telah ada potensi kehilangan pendapatan akibat menanggung selisih harga solar dan premium baik di luar Jawa Madura Bali (Jamali) maupun Jamali sebesar Rp 3,9 triliun.