Harga BBM Tak Akan Turun Lagi



JAKARTA. Pemerintah kemungkinan tidak akan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar pada Februari 2009 mendatang. Belum stabilnya harga minyak dunia menjadi penyebab kenapa pemerintah tidak akan menurunkan harga BBM kali ini. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Paskah Suzetta mengatakan saat ini harga minyak masih terus berfluktuatif dan belum menunjukkan kestabilan. "Nggak kayaknya, karena masih berfluktuaktif dan belum stabil. Perkiraanya stabilnya diangka US$ 60 per berrel dan itu juga kira-kira tahun depan," kata Paskah di Jakarta, Jumat (23/1). Seperti diketahui Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) no 41 tahun 2008 menyebutkan bahwa pemerintah akan mengkaji harga minyak pada setiap bulan. Sejak keluarnya Permen tersebut pemerintah telah menurunkan harga BBM jenis premium sebanyak 3 kali dan solar sebanyak 2 kali. Merosotnya harga minyak mentah dunia menjadi sebab utama penurunan harga tersebut. Sebelumnya Direktur Perencanaan Makro Bappenas Bambang Prijambodo mengatakan bahwa harga minyak dunia akan kembali bergairah pada pertengahan semester II 2009. Realisasi stimulus pertumbuhan ekonomi global terutama Amerika Serikat dan China akan mengembalikan tingkat harga minyak dengan pertumbuhan permintaan atas komoditas tersebut. "Namun peningkatannya tidak akan setajam dulu, karena permintaan akan bergerak normal dan lamban," kata Bambang. Ia mengatakan, proyeksi badan energi AS (EIA) per 13 Januari 2009 menyebutkan bahwa rata-rata harga minyak jenis WTI keseluruhan tahun 2009 sebesar US$ 43 per barrel sedangkan pada 2010 harga minyak rata-rata pada jenis yang sama akan berada pada kisaran US$ 55 per barrel. Peningkatan permintaan terlihat dari perbedaan yang cukup tinggi harga spot harisn dengan harga kontrak 4 bulan ke depan. Jika pada pertengahan bulan ini harga spot harian hanya US$ 37 per barrel, namun harga kontrak 4 bulan ke depan sekitar US$ 51 per barrel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: