Harga BBM tetap naik walau ekonomi melambat



JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I melambat menjadi 6,02% atau lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 6,3%. Walaupun terlihat ada penurunan kinerja ekonomi, namun pemerintah mengaku tak akan menunda kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Pemerintah memastikan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan dilakukan walaupun  pertumbuhan ekonomi kuartal I turun dan inflasi mengancam pada Juni mendatang.  Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah, Selasa (7/5).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi kuartal I mayoritas ditopang konsumsi domestik. Penyebab rendahnya konsumsi domestik ini tak terlepas dari tingginya inflasi tiga bulan pertama. Akibatnya, masyarakat sedikit mengerem belanja rumah tangga.


Ia menilai, momentum kenaikan harga BBM seharusnya dilakukan pada bulan April atau Mei. Namun begitu, Firmanzah memastikan, harga BBM bersubsidi tetap dinaikkan pemerintah. "Keputusan BBM tetap, Dan ini sedang dipersiapkan nota keuangan APBN-P 2013," tutur Firmanzah.

Rencananya, usai masa reses DPR RI nanti, pemerintah akan langsung pembahasan APBN-Perubahan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia bilang, dalam APBN-P, pemerintah merombak target pertumbuhan ekonomi dan inflasi. "Semuanya ada perubahan, inflasi, pertumbuhan, rupiah juga," tegas Firmanzah.

Tapi sayang, Firmanzah merahasiakan berapa target inflasi dan pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam APBN-P tersebut. Alasannya adalah, target tersebut masih dibahas dan masih belum bisa dibeberkan ke publik.

Firmanzah juga menegaskan, kompensasi kenaikan BBM tersebut nanti akan diiringi dengan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM ), juga sejumlah program sosial lainnya yang selama ini sudah berjalan, tetapi volumenya dinaikkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri