Harga BBM Turun, Industri Tetap Manyun



JAKARTA. Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar (BBM) industri alias tanpa subsidi, mulai kemarin. Penurunan harga ini mengikuti penurunan harga minyak mentah dunia. Perusahaan minyak negara ini menurunkan harga BBM industri mulai 6,5% hingga 11,3% tergantung jenis BBM. Harga solar, misalnya, turun 11,3% dari sebelumnya rata-rata Rp 9.719,7, menjadi Rp 8.700,9 per liter. Bensin industri turun paling sedikit. Semula Rp 7.839,9 per liter, menjadi Rp 7.378,4 per liter.

Harga produk BBM lain pun turun. Harga Pertamax di Jakarta misalnya, turun dari Rp 8.900 menjadi Rp 8.450 per liter. Begitu pula harga Pertamax Plus dari semula Rp 9.100 menjadi Rp 8.700 per liter. "Ini berlaku sampai dua minggu ke depan," kata Wisnuntoro, juru bicara Pertamina, Senin (1/9).

Penurunan harga Pertamax dan Pertama Plus, kata Wisnuntoro, juga memperhitungkan harga yang dijual pesaing sepeti Shell dan Petronas. "Harga Pertamina harus bisa mengimbangi harga mereka," terang Wisnuntoro.


Wisnuntoro membenarkan bahwa penurunan harga BBM industri ini hanya mengekor penurunan harga minyak mentah dunia. Saat ini, harga minyak mentah US$ 115 per barel. Sebelumnya, harga minyak mentah sempat berdendang pada kisaran US$ 120 per barel. Alhasil, penurunan harga minyak mentah itu juga menekan Mean of Platts Singapore (MOPS). MOPS adalah patokan harga transaksi jual beli di bursa minyak di kawasan Asia.

Penurunan harga ini bisa saja mendongkrak konsumsi BBM industri. "Kalau ada peningkatan permintaan solar industri berapa pun tidak masalah. Kami siap," kata Wisnuntoro.Kendati harga BBM industri makin turun, raut muka pengusaha masih tampak manyun. Sebab, penurunan harga BBM ini belum berpengaruh signifikan pada ongkos produksi.

Apalagi, harga bahan baku industri sudah telanjur naik lebih dulu. "Harga bahan baku tekstil naik karena petani kapas kini lebih memilih beralih bertanam jagung," kata Ernovian G. Ismy Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test