JAKARTA. Kebijakan pemerintah terbaru menyangkut subsidi bahan kabar minyak (BBM) menjadi kabar baik bagi industri otomotif. Penurunan harga premium dan solar mulai awal 2015 ini diproyeksikan bisa kembali menggairahkan penjualan mobil yang mengalami tekanan sejak kenaikan harga BBM pada 18 November 2014. Rizwan Alamsjah, Ketua IV Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), berharap, perubahan subsidi BBM menyulut minat masyarakat untuk beli mobil baru tahun ini. Untuk diketahui, mulai 1 Januari 2015, pemerintah hanya menyubsidi BBM jenis solar dan minyak tanah saja. Sementara, harga premium akan menyesuaikan harga pasar dunia. Nah, karena harga minyak mentah saat ini ada di level rendah, maka harga premium yang semula di patok Rp 8.500 per liter turun menjadi Rp 7.600 per liter. Penurun-an harga juga terjadi untuk solar, yang turun dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 7.250 per liter setelah diberi subsidi sebesar Rp 1.000 per liter.
Harga BBM turun, tekanan penjualan mobil mereda
JAKARTA. Kebijakan pemerintah terbaru menyangkut subsidi bahan kabar minyak (BBM) menjadi kabar baik bagi industri otomotif. Penurunan harga premium dan solar mulai awal 2015 ini diproyeksikan bisa kembali menggairahkan penjualan mobil yang mengalami tekanan sejak kenaikan harga BBM pada 18 November 2014. Rizwan Alamsjah, Ketua IV Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), berharap, perubahan subsidi BBM menyulut minat masyarakat untuk beli mobil baru tahun ini. Untuk diketahui, mulai 1 Januari 2015, pemerintah hanya menyubsidi BBM jenis solar dan minyak tanah saja. Sementara, harga premium akan menyesuaikan harga pasar dunia. Nah, karena harga minyak mentah saat ini ada di level rendah, maka harga premium yang semula di patok Rp 8.500 per liter turun menjadi Rp 7.600 per liter. Penurun-an harga juga terjadi untuk solar, yang turun dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 7.250 per liter setelah diberi subsidi sebesar Rp 1.000 per liter.