Harga Bensin AS Turun di Bawah US$ 3 per Galon



NEW YORK. Ini kabar baik bagi para konsumen bahan bakar di Amerika Serikat (AS). Senin kemarin, harga bensin mengalami penurunan di bawah US$ 3 per galon. Angka tersebut hampir menyentuh harga yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data dari klub otomotif AAA, the Oil Price Information Service and Wright Express, sejak Jumat lalu harga bensin sudah anjlok tajam dan sempat menyentuh level US$ 2,92 per galon.

Artinya, harga bahan bakar sudah turun sebesar 29% dari rekor tertingginya pada Juli lalu US$ 4,114 per galon dan hanya 10 sen lebih tinggi dari harga tahun lalu.


Penurunan harga bensin ini sangat bertolak belakang dengan harga minyak dunia yang saat ini menunjukkan tren kenaikan. Sepertinya, adanya kabar bahwa negara-negara OPEC akan memangkas produksi minyaknya tidak memiliki pengaruh banyak terhadap pergerakan harga bensin AS.

Kemarin, Chakib Khelil Presiden OPEC mengatakan para anggota OPEC berencana mengumumkan untuk memangkas produksinya pada pertemuan yang berlangsung mulai Jumat depan di Vienna.

Para analis menilai, negara-negara OPEC saat ini memang tengah merasa khawatir akibat penurunan tajam harga minyak dunia. Untuk itu, mereka akan memangkas jumlah produksi minyak sehingga mereka dapat meningkatkan anggaran pembelanjaan dunianya masing-masing.

Menurut Khelil, yang juga merupakan Menteri Energi Algeria, OPEC kemungkinan akan memangkas lagi produksinya pada pertemuan Desember mendatang.

Harga minyak jenis light, sweet crude untuk pengantaran Bulan November mendatang mengalami peningkatan US$ 2,40 dan bertengger pada posisi US$ 74,25 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Jika dibandingkan rekor tertingginya pada 11 Juli lalu yang mencapai US$ 147,27, kini, harga minyak sudah mengalami penurunan hingga 50%. 

Presiden Venezuela Hugo Chavez sempat bilang, bahwa ia berharap harga minyak dapat ditetapkan pada kisaran US$ 80 hingga US$ 90 sebarel.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie