KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat Petani Indonesia (SPI) menilai tingginya harga beras saat ini karena Bulog gagal melakukan penyerapan cadangan beras pemerintah (CBP) sejak tahun lalu. Sehingga Bulog tidak bisa menjadi satu kekuatan yang bisa mengintervensi pasar dan berujung melakukan impor beras. Ketua SPI Henry Saragih mengatakan, terkait CBP pemerintah seharusnya bisa diantisipasi jauh-jauh hari. SPI melihat dengan lambatnya pemerintah merevisi harga pembelian pemerintah (HPP) beras di tingkat petani, sehingga penyerapan beras tidak maksimal. "Padahal kalau hal ini dilakukan secara terukur dan jauh-jauh hari, tentu petani akan mempertimbangkan untuk menjual gabahnya kepada Bulog," kata Henry, Selasa (27/3).
Harga Beras Masih Tinggi karena Bulog Gagal Serap CBP Sejak Tahun Lalu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat Petani Indonesia (SPI) menilai tingginya harga beras saat ini karena Bulog gagal melakukan penyerapan cadangan beras pemerintah (CBP) sejak tahun lalu. Sehingga Bulog tidak bisa menjadi satu kekuatan yang bisa mengintervensi pasar dan berujung melakukan impor beras. Ketua SPI Henry Saragih mengatakan, terkait CBP pemerintah seharusnya bisa diantisipasi jauh-jauh hari. SPI melihat dengan lambatnya pemerintah merevisi harga pembelian pemerintah (HPP) beras di tingkat petani, sehingga penyerapan beras tidak maksimal. "Padahal kalau hal ini dilakukan secara terukur dan jauh-jauh hari, tentu petani akan mempertimbangkan untuk menjual gabahnya kepada Bulog," kata Henry, Selasa (27/3).