Harga Beras Meningkat Efek El Nino, Ini Antisipasi Pemerintah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim kemarau panjang atau dikenal dengan el nino telah melanda wilayah Indonesia. Pada akhir Juli 2023 lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 63% wilayah di Indonesia sudah terdampak el nino.

Kepala Bidang Analisis Fiskal, Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Abdurrahman mengakui, memang harga gabah dan beras kembali meningkat seiring stok yang berkurang karena musim kemarau dan dampak El Nino.  

Maka dari itu, Kata Rahman, Pemerintah terus berupaya menjaga ketahanan pangan nasional, harga beras diupayakan terus terjangkau. Bahkan, Bulog juga terus berupaya meningkatkan penyerapan untuk menjaga stok di tingkat aman.


Baca Juga: Kebijakan HET Tidak Bisa Diterapkan di Beras Premium

“Bobot beras dalam perhitungan inflasi terbilang besar yakni 3,33%. Upaya pemerintah sebenarnya sejak awal tahun pengendalian inflasi bersama pemerintah daerah sudah kita antisipasi ketika harga beras mulai mengalami kenaikan. Kita juga sudah mendorong pemerintah untuk menaikkan stok beras,” tutur Rahman dalam forum diskusi ‘Kupas Asumsi Makro APBN 2024,’ Senin (25/9).

Rahman menyebut, meski tekanan inflasi impor yang menurun, namun fluktuasi harga komoditas global pangan dan energi juga menjadi tantangan dan perlu diwaspadai.

Rahman mengatakan, sejauh ini harga pangan masih bisa dikendalikan, namun dampak dari El Nino tetap perlu diantisipasi. Saat ini harga beras sedang merangkak naik, sementara itu beberapa harga hortikultura menurun. Menurutnya, harga di akhir tahun perlu diantisipasi karena dampak peralihan musim.

Selain itu, stabilisasi pasokan pangan diperlukan terutama di masa stok pangan rendah, dan  sinergi kebijakan menghadapi dampak El Nino juga perlu diperkuat.

Baca Juga: Ada Potensi Lonjakan Inflasi di 2024, Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi El Nino

“Untuk menghadapi el nino. Dan saat ini stok beras cukup memadai bahkan sudah mencapai angka 1,6 juta ton, dan oprasi pasar juga terus dilakukan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto