KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras medium diakui Bulog mulai bergerak naik menjelang akhir tahun "Sekarang sudah menunjukkan indikator harga bergerak ke atas," ujar Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, Kamis malam kepada Kontan.co.id, (16/11). Kenaikan itu diungkapkan Djarot disebabkan stok yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu Djarot menginginkan operasi pasar dapat dilakukan dengan cepat. Djarot mengkhawatirkan terdapat penahanan operasi pasar. Djarot menilai beras medium banyak digunakan oleh masyarakat. Hal tersebut perlu diatur harganya sehingga masyarakat dapat membeli. Sejatinya, pemerintah memiliki stok cadangan di Bulog. Stok tersebut bisa digelontorkan apabila terjadi gejolak harga. Djarot bilang saat ini yang penting adalah menyebarkan stok tersebut ke daerah sehingga bila terjadi gejolak harga dapat segera melakukan intervensi. Bulog akui miliki cadangan stok yang cukup menjelang akhir tahun. Djarot bilang cadangan beras pemerintah per 16 Oktober 2017 sebesar 290.000 ton. Sementara stok daging 10.000 ton dan akan ditambah 6.000 sebelum akhir tahun, serta stok minyak goreng 1,3 juta liter. Sementara itu Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa kondisi cadangan beras aman. Enggar bilang saat ini sedang dilakukan pemetaan potensi kerawanan di daerah. "Kerawanan khusus beras medium, kalau beras lain semuanya ada jadi begitu ada kecenderungan naik kami sudah antisipasi dan melakukan operasi pasar," terang Enggar. Operasi pasar yang sebelumnya hanya berlaku di Jabodetabek, saat ini diperluas. Nantinya operasi pasar akan bekerjasama dengan Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi) dan Bulog untuk melihat kelangkaan. Saat ini harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar Rp 7.800 per kilogram (kg). Harga tersebut ditargetkan pedagang menjual seharga Rp 8.100 per kg. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga beras naik, Bulog siap-siap intervensi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras medium diakui Bulog mulai bergerak naik menjelang akhir tahun "Sekarang sudah menunjukkan indikator harga bergerak ke atas," ujar Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, Kamis malam kepada Kontan.co.id, (16/11). Kenaikan itu diungkapkan Djarot disebabkan stok yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu Djarot menginginkan operasi pasar dapat dilakukan dengan cepat. Djarot mengkhawatirkan terdapat penahanan operasi pasar. Djarot menilai beras medium banyak digunakan oleh masyarakat. Hal tersebut perlu diatur harganya sehingga masyarakat dapat membeli. Sejatinya, pemerintah memiliki stok cadangan di Bulog. Stok tersebut bisa digelontorkan apabila terjadi gejolak harga. Djarot bilang saat ini yang penting adalah menyebarkan stok tersebut ke daerah sehingga bila terjadi gejolak harga dapat segera melakukan intervensi. Bulog akui miliki cadangan stok yang cukup menjelang akhir tahun. Djarot bilang cadangan beras pemerintah per 16 Oktober 2017 sebesar 290.000 ton. Sementara stok daging 10.000 ton dan akan ditambah 6.000 sebelum akhir tahun, serta stok minyak goreng 1,3 juta liter. Sementara itu Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa kondisi cadangan beras aman. Enggar bilang saat ini sedang dilakukan pemetaan potensi kerawanan di daerah. "Kerawanan khusus beras medium, kalau beras lain semuanya ada jadi begitu ada kecenderungan naik kami sudah antisipasi dan melakukan operasi pasar," terang Enggar. Operasi pasar yang sebelumnya hanya berlaku di Jabodetabek, saat ini diperluas. Nantinya operasi pasar akan bekerjasama dengan Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi) dan Bulog untuk melihat kelangkaan. Saat ini harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar Rp 7.800 per kilogram (kg). Harga tersebut ditargetkan pedagang menjual seharga Rp 8.100 per kg. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News