Harga Bitcoin Berfluktuasi, Investor Beralih ke Pasar Altcoin



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) menyentuh US$ 66.425 atau setara dengan Rp 1,045 miliar pada hari ini, Kamis (7/3) pukul 15.13 WIB. Harga tersebut turun tipis dibandingkan, Rabu (6/3) pukul 16.00 WIB  yang mencapai US$ 67.000 atau setara Rp 1,048 miliar.

Harga Bitcoin secara mengejutkan sempat mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa di atas US$ 69.200 pada Selasa (5/3). BTC memang menguat lebih dari 21% selama seminggu terakhir.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan, rekor tertinggi tersebut didorong arus masuk dana besar dari ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat (AS). ETF memperkuat status BTC sebagai penyimpan nilai dan menyebabkan apresiasi harganya.


Menurut dia, ETF ini juga dapat mengurangi volatilitas penurunan Bitcoin setelah mencapai puncak siklus baru.

"Namun sayangnya, ketika sudah mencapai all time high (ATH) baru, BTC terjadi aksi jual besar-besaran dalam 24 jam terakhir yang menjatuhkan kapitalisasi pasar kripto global lebih dari 2% dari US$ 2,57 triliun ke level US$ 2,29 triliun," kata Fyqieh kepada Kontan.co.id, Kamis, (7/3).

Baca Juga: Melesat ke US$68.000, Bitcoin (BTC) Semakin Mendekati Level Harga Tertinggi

Selain itu, dia menyebutkan, harga Bitcoin dan Ethereum (ETH) anjlok 15% dalam waktu 5 jam. Harga Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) yang sebelumnya mengalami reli besar-besaran juga anjlok lebih dari 25%.

Fyqieh menuturkan, akibat Bitcoin sering mengalami fluktuasi, membuat para trader beralih ke pasar altcoin, yang naik signifikan kapitalisasi pasarnya sebesar 50% hingga mencapai US$ 1,2 triliun pada bulan lalu.

"Meskipun kami melihat koin meme melonjak secara signifikan, altcoin besar seperti Ethereum, Cardano, dan Polygon (MATIC) belum sepenuhnya bergabung dalam reli tersebut. Rotasi keuntungan dalam ekosistem altcoin ini dapat memicu reli yang lebih luas," imbuhnya.

Kendati demikian, lantaran permintaan dari ETF bitcoin dengan arus masuk rata-rata harian sebesar US$ 500 juta,  yang melampaui produksi baru, Fyqieh memprediksi ke depannya harga BItcoin akan terus mengalami lonjakan terutama pasca peristiwa halving.

"Setelah Bitcoin halving, meningkatnya kelangkaan dan permintaan yang kuat dari investor ritel serta institusi,  kemungkinan akan mendorong harga bitcoin lebih tinggi lagi," ujarnya.

Fyqieh memperkirakan, berdasarkan tren historis setelah halving, harga Bitcoin bisa mencapai US$ 100.000 - US$ 150.000 di akhir tahun atau awal tahun 2025 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat