Harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 30.000, yang lain ikutan rontok termasuk Dogecoin



KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 30.000 pada Selasa (20 Juli), menyeret harga mata uang kripto utama lainnya termasuk Dogecoin.

Terjungkal ke bawah US$ 30.000, harga Bitcoin menembus di bawah kisaran perdagangan yang telah bertahan selama empat minggu terakhir dan berpotensi turun lebih dalam.

Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Selasa terjungkal ke US$ 29.306,77, Ethereum merosot ke US$ 1.719,39, Dogecoin melorot ke US$ 0,160001, XRP turun ke US$ 0,515990, dan Cardano anjlok ke US$ 1,02.


Harga Bitcoin, kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia, telah terkunci dalam kisaran harga yang luas, antara US$ 30.000 dan US$ 40.000 sejak pertengahan Mei, dan sempat menembus di bawah US$ 30.000 pada 22 Juni. 

Baca Juga: Harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 30.000, berpotensi turun lebih dalam

“Saya memperkirakan penurunan yang kuat menuju US$ 22.000,” kata Patrick Heusser, Head of Trading Crypto Finance AG, kepada CoinDesk.

Wall Street yang "terlalu banyak buih" dan kecemasan terhadap pandemi Covid-19 saat ini memicu penjualan panik yang meluas dari setiap aset berkinerja terbaik, dengan Bitcoin berada tepat di bagian atas daftar ini, menurut Edward Moya, Analis Pasar Senior di Oanda.

Moya mengatakan, Bitcoin bisa rentan terhadap flash crash menuju level US$ 20.000 yang “seharusnya menarik banyak pembeli institusional yang telah menunggu dengan sabar di sela-sela”.

“Jika aksi jual pasar saham meningkat, Bitcoin dan Ethereum akan dengan mudah memperpanjang penurunannya,” ujar Moya kepada CoinDesk.

Baca Juga: Harga Bitcoin terjungkal ke posisi US$ 30.000, terendah 3 pekan terakhir

Katie Stockton, Founder and Managing Partner Fairlead Strategies, menyebutkan, fase konsolidasi yang Bitcoin alami saat ini adalah “netral”. Tapi, “Breakout lebih mungkin terjadi daripada breakdown,” katanya, seperti dikutip CoinDesk.

Pada April lalu, jaringan Bitcoin “sangat bersemangat, tidak sulit untuk mendukung harga di atas $50K,” sebut Charles Morris, Founder ByteTree Asset Management.

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, tingkat aktivitas jaringan telah runtuh. “Sekarang, lebih sesuai dengan harga Bitcoin US$ 15.000 dibanding US$ 50.000,” imbuh dia, seperti dilansir CoinDesk.

Harga Bitcoin mencapai level tertinggi sepanjang masa, tepat di bawah US$ 65.000 pada pertengahan April lalu.

Selanjutnya: Efek Bank of America memudar, harga Bitcoin kembali di dekat US$ 31.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan