Harga Bitcoin Jatuh Semakin Dalam, Terjungkal ke Bawah US$ 40.000



KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin jatuh semakin dalam, terjungkal ke bawah US$ 40.000 pada Selasa (12/4). Dalam 24 jam terakhir, harga mata uang kripto terbesar di dunia dari sisi market cap ini menguap hampir US$ 3.000.

Mengacu data CoinMarketCap, dalam 24 jam terakhir, Bitcoin sempat menyentuh US$ 39.373,06 dengan posisi tertinggi di US$ 42.354,27. Itu berarti, harganya terpangkas US$ 2.981,21.

Sementara pada Selasa (12/4) pukul 12.00 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 39.818,91, mengurangi kerugian, dengan turun 5,75% dalam 24 jam terakhir dan merosot 14,97% selama sepekan.


Harga mata uang kripto tertua di dunia itu melanjutkan penurunan dalam dua minggu terakhir, karena investor terus mundur dari aset spekulatif di tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang inflasi dan kemungkinan resesi global.

Kinerja Bitcoin dan pasar kripto membuntuti pasar ekuitas, dengan Nasdaq yang berfokus pada saham teknologi melorot 2,1% dan S&P 500 turun 1,6%. 

Baca Juga: Harga Bitcoin Jatuh Makin Dalam, Penurunan bakal Berlanjut?

Sebab, investor menunggu rilis Indeks Harga Konsumen AS yang akan rilis Selasa. Secara luas, banyak pihak memperkirakan, Indeks Harga Konsumen AS akan menunjukkan inflasi yang kian memburuk.

Analis Keuangan Senior FxPro Alex Kuptsikevich menyoroti "peningkatan korelasi" antara pasar kripto dan saham, terutama dengan indeks Nasdaq. 

"Hubungan ini mudah dijelaskan oleh fakta, bahwa dalam kedua kasus, investor bertaruh pada ide progresif dan bukan pada pendapatan yang stabil," katanya kepada CoinDesk.

Melihat penurunan rata-rata pergerakan 50 hari harga Bitcoin mendekati US$ 42.000, Kuptsikevich memperkirakan, pasar kripto akan mengalami hari-hari yang lebih buruk di masa depan. 

"Memperbaiki di bawah level ini bisa membuka jalur langsung ke area terendah Maret di dekat US$ 38.000," ungkap dia.

Editor: S.S. Kurniawan