Harga Bitcoin Kembali Jatuh ke Bawah US$ 20.000, Investor Tunggu Data Inflasi AS



KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin kembali jatuh ke bawah US$ 20.000 pada Selasa (12/7), setelah sempat menembus level US$ 22.000.

Mengacu data CoinMarketCap pada Selasa (12/7) pukul 13.50 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 19.896,11 atau turun 0,70% dalam 24 jam terakhir.

Hanya, menurut analis, penurunan di bawah ambang harga psikologis yang penting itu tidak menghasilkan tingkat kepanikan yang sama seperti awal Juni lalu, ketika Bitcoin terjun bebas.


"Saya telah mendengar proyeksi harga terendah US$ 8.000 untuk Bitcoin, tetapi kita mungkin telah melihat bagian bawahnya," kata Mati Greenspan, Founder Quantum Economics, kepada CoinDesk

Baca Juga: Harga Bitcoin Melesat Tembus Level US$ 22.000, Pertama Kali dalam Hampir 2 Bulan

"Prospeknya hanya menjadi lebih baik ketika kita menyadari bahwa skenario terburuk mutlak mungkin tidak terlalu mungkin (terjadi)," ujarnya.

"Pembersihan sedang terjadi," ungkap Kapil Rathi, CEO CrossTower, kepada CoinDesk TV. "Ketika kita datang di sisi lain, itu harus sehat, dan pasar kripto lebih kuat".

"Terlepas dari semua pesimisme dan berita utama negatif untuk Bitcoin, fakta bahwa Bitcoin berjuang di level US$ 20.000 adalah tanda yang menjanjikan," sebut Edward Moya, Analis Pasar Senior Oanda.

Pedagang dan investor masih menantikan rilis Indeks Harga Konsumen AS Juni 2022 pada Rabu (13/7), ukuran inflasi yang paling banyak dianggap sebagai petunjuk tentang seberapa agresif The Fed memperlambat laju kenaikan harga konsumen.

Editor: S.S. Kurniawan