Harga Bitcoin Kembali Menyentuh US$ 64.000, Simak Sentimen dan Prospeknya ke Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin (BTC) masih melanjutkan pergerakan bearish dan masih berada di area tekanan jual. Berdasarkan TradingEconomics, harga Bitcoin turun tipis 0,10% ke level US$ 64.360 pada perdagangan Minggu (23/6) pukul 14.50 WIB. 

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan bahwa BTC telah turun ke level terendah satu bulan dan level dukungan penting dari rata-rata pergerakan 50 hari yang menunjukkan tren penurunan jangka pendek dalam kripto.

Fyqieh menilai, Bitcoin terus menghadapi tekanan jual karena The Fed mengisyaratkan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dari periode yang diharapkan. Pada Senin (17/6),


Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker dilaporkan mengisyaratkan satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini, jika perekonomian AS berjalan sesuai dengan perkiraan.

Sementara itu, Fyqieh bilang, data ekonomi terbaru AS soal pasar tenaga kerja yang stabil juga mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Fed pada bulan September. CME FedWatch Tool menunjukkan peluang 35,9% bagi Fed untuk mempertahankan suku bunga pada bulan September, naik dari 33,0% pada Kamis (20/6).

Baca Juga: Harga Bitcoin di US$ 65.000 Usai Dua Bulan Halving, Diprediksi Datar di Jangka Pendek

“Ketidakpastian yang sedang berlangsung ini berdampak pada pasar ETF BTC spot AS,” kata Fyqieh kepada Kontan.co.id, Minggu (23/6). 

Kemudian, data Lookonchain mengungkapkan bahwa 9 ETF secara kolektif telah menjual 1.290 BTC yang berarti penurunan kapitalisasi pasar sebesar US$83,7 juta. Aksi jual ini mungkin juga berkontribusi terhadap tekanan pada harga Bitcoin. 

Dari sisi analisis teknikal, Fyqieh mengatakan dalam sepuluh hari terakhir, Bitcoin kesulitan menampilkan candle bullish yang signifikan dan turun hampir 5%. 

“Saat ini, Bitcoin diperdagangkan pada kisaran di bawah US$ 65.000 dengan formasi ekor panjang di candle harian, menunjukkan kembalinya bullish dalam jangka waktu yang lebih pendek,” kata dia. 

Lebih lanjut, Fyqieh mengatakan bahwa BTC tetap di bawah EMA 50 hari dan bertahan di atas EMA 200 hari, mengonfirmasi tren harga jangka pendek yang bearish namun bullish dalam jangka panjang. Penembusan BTC di atas EMA 50 hari dapat membuat pembeli naik ke level resistensi US$ 69.000.

Sebaliknya, Fyqeh memprediksi, penurunan BTC di bawah level dukungan US$ 64.000 dapat menyebabkan penurunan di level dukungan US$ 60.365. 

“Angka data penjualan ritel AS, komentar pejabat The Fed, dan tren aliran pasar ETF BTC spot AS sangat berpengaruh pada pergerakan BTC selanjutnya,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari