KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) terkoreksi dari level tertingginya. Profit taking dan data inflasi Amerika Serikat (AS) mengurangi permintaan terhadap aset berisiko. Berdasarkan data
coinmarketcap, harga BTC telah turun ke US$ 67.228 pada Minggu (17/3) pukul 19.13 WIB. Pergerakan berombak dalam mata uang kripto terbesar di dunia ini terjadi sehari setelah harganya mencapai level tertinggi US$ 73.803, mencetak rekor baru untuk hari keempat berturut-turut.
Baca Juga: Harga Bitcoin Diprediksi akan Kembali Melonjak ke Level US$ 80.000 Direktur Laba Forexindo Berjankga dan Pengamat Kritpo Ibrahim Assuaibi mengatakan, penurunan harga BTC karena investor mengambil keuntungan dari pergerakannya ke rekor tertinggi. Selain itu karena kejutan pada inflasi AS meredupkan prospek penurunan suku bunga lebih awal dan mengurangi permintaan terhadap aset-aset berisiko. Meski begitu, Ibrahim menilai mata uang kripto ini masih memiliki banyak faktor yang mendukungnya hingga sisa tahun. "Pasar bahkan meningkatkan target harga Bitcoin tahun 2024 menjadi US$ 75.127,5 dari US$ 74.150,30," tulisnya dalam riset, Minggu (17/3).
Baca Juga: Harga Bitcoin Turun Hampir 6% Dalam Sehari Sejumlah data yang dirilis pada hari Kamis (14/3) menunjukkan bahwa meskipun penjualan ritel AS mengalami
rebound kurang dari perkiraan di Februari, harga produsen meningkat lebih dari perkiraan. Rilis ini terjadi setelah data harga konsumen AS yang dirilis awal pekan ini menunjukkan masih adanya tekanan inflasi yang kuat. Pasar bereaksi dengan mengurangi kemungkinan siklus pelonggaran Fed yang dimulai pada bulan Juni. Adapun berdasar CME Fedwatch, kemungkinan sekitar 60% penurunan suku bunga pada bulan itu, turun dari sekitar 74% pada minggu lalu. Skenario suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, khususnya di AS, biasanya berdampak buruk bagi aset sensitif risiko seperti kripto. Namun, bitcoin masih tetap 60% lebih tinggi sepanjang tahun ini, dibantu oleh hiruk pikuk aliran dana ke produk kripto yang diperdagangkan di bursa AS dan prospek suku bunga global yang lebih rendah pada akhir tahun.
Baca Juga: Ini Pemicu Harga Bitcoin Turun Signifikan Untuk menunjukkan optimisme atas kenaikan BTC, perusahaan perangkat lunak MicroStrategy mengatakan, pihaknya berencana untuk meningkatkan modal melalui penawaran obligasi konversi untuk membeli bitcoin untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 10 hari. Perusahaan pada tanggal 5 Maret mengumumkan penawaran pribadi senilai US$ 600 juta dalam bentuk uang kertas konversi, untuk meningkatkan eksposurnya terhadap aset digital yang sedang booming. "Beberapa ahli mengatakan berita tersebut juga berkontribusi terhadap pergerakan bitcoin yang bergejolak pada hari Jumat," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto