Harga Bitcoin mahal, ini pilihan investasi uang kripto yang lebih murah & prospektif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Binance Coin dll sedang melaju karena semakin banyaknya peminatnya. Untuk investor pemula, jika harga Bitcoin terlalu mahal, bisa mempertimbangkan uang kripto lain dengan harga lebih murah tapi memiliki prospek bagus.

Dua aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar berdasarkan CoinMarketCap, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) baru-baru ini mencatatkan harga tertingginya sepanjang masa.

Harga Bitcoin pada tanggal 20 Oktober 2021, mencatatkan banderol tertinggi US$ 67.000 per BTC, angka ini menembus levelnya di April lalu yang menembus level US$ 64.854 per BTC. Sedangkan harga Ethereum menembus level US$ 4.375 per ETH pada 21 Oktober 2021, setelah Mei lalu menembus US$ 4.372 per ETH.


Pada perdagangan hari ini, Senin 25 Oktober 2021, harga Bitcoin dan Ethereum masih tinggi. Menurut Coinmarketcap.com pada pukul 07.17 WIB, harga Bitcoin sebesar US$ 61.031,17 per BTC. Harga Ethereum sebesar US$ 4.094,35 per ETH. 

Harga Bitcoin dan Ethereum tersebut masih yang termahal dibandingkan uang kripto lainnya. Menembusnya bitcoin ke harga tertingginya sepanjang masa, dinilai sudah diprediksi oleh Vinsensius Sitepu, Pengamat dan Investor Aset Kripto, terutama setelah The U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) dan Bank Sentral AS yang tidak akan melarang aktivitas terkait kripto.

Baca Juga: Shiba Inu menjadi salah satu aset yang menarik untuk trading

Puncak dari sikap negeri Paman Sam ini berujung diperdagangkannya Reksadana Bitcoin atau Bitcoin ETF pertama di AS, yakni BITO yang diterbitkan oleh Proshares pada 19 Oktober 2021 di bursa efek New York (NYSE).

“Walaupun ETF itu tidak ber-underlying asset BTC yang asli, melainkan kontrak Bitcoin Berjangka di CME, setidaknya itu memantik permintaan besar terhadap BTC, sehingga ATH (all time high) baru tercipta pada 20 Oktober 2021,” katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/10).

Hash rate tambang bitcoin secara global dalam amatan Vinsensius, kini beralih besar dari China ke AS, pasca China melarang semua aktivitas tambang kripto sejak April 2021.

Vinsen menilai bitcoin masih menjadi aset kripto nomor satu untuk investasi jangka panjang. Menurutnya investasi pada bitcoin dapat dilakukan selayaknya pada emas yang dapat diakumulasi setiap bulannya. “Saya menyarankan porsi 5 sampai 10 persen BTC di portofolio investasi Anda,” katanya.

Selain bitcoin, Vinsensius juga melihat Ethereum layak untuk menjadi pilihan untuk investasi aset kripto jangka panjang. Menurutnya saat ini ethereum use case-nya semakin marak, terutama apabila ethereum 2.0 yang diperkirakan rampung tahun depan.

Baca Juga: Simak tips untuk membedakan layanan robot trading asli dengan yang ilegal

Dengan ethereum 2.0 rampung, ia melihat ini akan membuat biaya transaksi menjadi lebih murah dan jumlah transaksi menjadi lebih banyak.

Lalu, ia melihat secara fundamental ada sejumlah aset kripto lain yang patut dilirik saat ini seperti Cardano (ADA), Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Binance Coin (BNB).

Pada perdagangan Senin (25/10) pukul 07.20, harga Cardano menurut Marketcoincap.com sebesar US$ 2,12 per keping. Harga Solana US$ 199,20 per keping. Lalu harga Polkadot US$ 42,27 per keping. Kemudian harga Binance Coin US$ 477,10 per keping.

Untuk aset kripto yang saat ini menarik untuk trading atau diperjualbelikan, Vinsensius mengamati, 50 besar aset kripto versi CoinMarketCap yang mempunyai volume perdagangan tinggi menarik untuk trading. Menurutnya hal ini karena koin-koin tersebut tingkat likuiditasnya yang tinggi.

Itulah rekomendasi uang kripto untuk investor. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi uang kripto di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Selanjutnya: Aset Kripto Makin Menarik Pasca Rekor Harga Bitcoin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto