Harga Bitcoin masih melayang di bawah US$ 60.000, bisa jatuh ke US$ 53.000



KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin masih terus melayang di bawah US$ 60.000. Analis melihat, harga ini bisa bertahan seminggu ke depan, karena aktivitas perdagangan akan menurun menyusul liburan Thanksgiving pada Kamis (25/11). 

Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Senin (22/11) pukul 12.50 WIB ada di US$ 57.429,16 atau turun 2,56% dibanding posisi 24 jam sebelumnya. Angka ini semakin menjauh dari rekor tertinggi mendekati US$ 69.000.

Investor yang menjadikan Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi masih akan mencermati dampak dari kenaikan harga konsumen AS tercepat dalam tiga dekade terakhir saat momentum liburan Thanksgiving pada Kamis nanti.


Baca Juga: 5 Mata uang kripto paling populer saat ini, Dogecoin dan Shiba Inu tak masuk daftar

Sentimen pekan ini bisa datang dari pengumuman Presiden AS Joe Biden soal ketua Federal Reserve (The Fed). Pengumuman itu bisa berimplikasi pada regulasi industri kripto dan kebijakan moneter.

Pada Minggu (21/11), harga Bitcoin sempat menembus US$ 60.000. Hanya, "Harga (saat ini) kemungkinan akan bertahan, dengan sedikit bias bearish," sebut Eqonex dalam sebuah buletin, seperti dikutip CoinDesk.

Kegagalan untuk bertahan di atas US$ 58.850 bisa membuat harga Bitcoin turun menuju US$ 56.670. Setelah itu, "retracement yang lebih dalam" ke posisi US$ 53.165 bisa terjadi, menurut Eqonex. 

Meski begitu, pergerakan harga Bitcoin yang lebih tinggi dapat dengan cepat terjadi, diperdagangkan hingga US$ 61.750. Tetapi, kenaikannya kemungkinan akan terbatas sekitar US$ 64.850.

Selanjutnya: Minggu yang kelam bagi pasar kripto, harga Bitcoin dan kripto lain ambrol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan