Harga Bitcoin Melonjak, Unjuk Kekuatan Singkat di Tengah Rekor Penurunan Beruntun



KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin naik 4% lebih pada Senin (30/5), menembus level US$ 30.000, dalam unjuk kekuatan singkat di tengah rekor penurunan beruntun.

Data CoinMarketCap pada Senin pukul 21.25 WIB menunjukkan, harga Bitcoin ada di US$ 30.612,16 atau naik 4,43% dalam 24 jam terakhir.

Harga mata uang kripto terbesar dari sisi kapitalisasi pasar ini merosot selama sembilan minggu berturut-turut untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, jatuh dari US$ 48.160 pada akhir Maret ke US$ 29.600 di ujung pekan lalu.


Penurunan harga Bitcoin terjadi bersamaan dengan kekhawatiran laju inflasi yang kencang dalam ekonomi yang lebih luas, perpindahan dari aset berisiko, dan risiko sistemik dari dalam industri kripto.

Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak 5%, Siap Dobrak Level US$ 31.000

Mengutip CoinDesk, grafik harga menunjukkan Bitcoin melihat support kuat di angka US$ 29.000, level yang telah diuji beberapa kali dalam beberapa minggu terakhir. 

Namun, level resistance di US$ 30.500 terus ada, dan penutupan perdagangan harian di atas level tersebut akan menunjukkan tanda-tanda pemulihan harga Bitcoin yang kuat.

Beberapa analis mengatakan, investor akan terus mematau aksi harga Bitcoin sebelum mengerahkan modal.

"Pasar AS melihat kebangkitan moderat minggu lalu, dengan saham naik di seluruh papan," kata Simon Peters, Analis Pasar eToro, kepada CoinDesk

"Meskipun kripto tidak melihat kebangkitan yang sama, harga saat ini tetap stabil di mata uang kripto besar seperti Bitcoin, menunjukkan ketenangan sebelum komitmen baru ke pasar dibuat oleh pemain besar," ujarnya.

Baca Juga: Bukan Penggemar Bitcoin, Ini Alasan Bill Gates Tak Berinvestasi di Kripto

Pergerakan harga ke atas pada Senin datang di belakang bursa saham Asia yang menghijau, di tengah laporan yang menyebutkan kota-kota besar di China mulai melonggarkan pembatasan Covid-19 setelah berbulan-bulan dikunci secara ketat. 

Para trader pun bertaruh, pembukaan kembali ekonomi bisa memicu peningkatan belanja konsumen, yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dalam beberapa minggu mendatang dan menunjukkan titik terendah untuk saham di wilayah Asia.

Tapi, menurut beberapa analis, pemulihan harga Bitcoin bisa memakan waktu lebih lama.

"Masih terlalu dini untuk membicarakan serangan balik bullish sampai Bitcoin mencapai di atas US$ 30,600, garis resistensi horizontal sejak pertengahan Mei," kata Alex Kuptsikevich, Analis Pasar Senior FxPro. 

"Selera risiko yang diperbarui di pasar global memicu harapan perubahan haluan," imbuhnya kepada CoinDesk.

Editor: S.S. Kurniawan