KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin berbalik arah, menanjak melewati US$ 30.000 pada Jumat (3/6). Tapi, suasana di antara investor mata uang kripto tetap pesimistis. Mengacu data
CoinDesk pada Jumat pukul 13.00 WIB, harga Bitcoin bertengger di US$ 30.529,65 atau naik 2,26% dalam 24 jam terakhir. Pergerakan harga Bitcoin masih berombak karena investor terus menghindar dari aset berisiko. Perilaku investor merupakan bentuk kecemasan atas inflasi dan resesi yang terus menjamur tahun ini.
"Bitcoin akan mendapatkan alurnya kembali setelah sentimen
bearish di Wall Street membaik. Tetapi, itu kemungkinan akan memakan waktu beberapa minggu lagi," tulis Analis Pasar Senior Oanda Edward Moya kepada
CoinDesk. Bursa saham utama naik pada penutupan perdagangan Kamis, dengan Nasdaq yang sarat teknologi melonjak 2,6%, S&P 500 naik 1,8%, dan Dow Jones Industrial Average naik 1,2%.
Baca Juga: Harga Bitcoin Jatuh Lagi ke Bawah US$ 30.000, Dua Faktor Ini Bikin Cemas Investor Sementara harga mas,
safe haven tradisional, naik lebih dari satu persen, menggarisbawahi ketidakpastian saat ini di antara investor. Prospek resesi yang membayangi terus bergejolak melalui sektor teknologi pada Kamis, dengan Microsoft mengerek kembali proyeksi pendapatan dan penjualannya untuk kuartal ini. Amazon dan Netflix, antara lain, menyampaikan laporan keuangan kuartal pertama yang lemah bulan lalu, mencatat efek invasi Rusia ke Ukraina dan kondisi ekonomi makro yang meresahkan. Industri kripto juga merasakan dampak dari suasana ekonomi yang suram saat ini, dengan bursa kripto Coinbase akan "memperpanjang jeda perekrutan untuk posisi baru dan pengisian ulang di masa mendatang". Langkah itu hanya beberapa jam setelah bursa kripto Gemini mengumumkan, akan mengurangi 10% jumlah karyawan atau sekitar 100 orang.
Baca Juga: Siap-Siap! CEO JPMorgan Peringatkan Badai Ekonomi akan Datang Industri kripto saat ini berada dalam "fase kontraksi yang memasuki periode stasis," juga dikenal sebagai "musim dingin kripto," tulis Cameron Winklevoss dan Tyler Winklevoss, Pendiri Gemini, di blog mereka. Moya mencatat, "selera risiko" investor akan bergantung pada "harapan" dari apa yang "akan dilakukan bank sentral AS setelah musim panas". "Bitcoin sedang membentuk basis tapi sebagian besar
trader masih memulihkan diri dari luka mereka," ujarnya. "Jika Bitcoin bisa merebut kembali level US$ 33.500, itulah yang diperlukan untuk memicu pembelian teknis," imbuh dia.
Editor: S.S. Kurniawan