Harga Bitcoin Naik Akibat Sistem Perbankan Alami Krisis Kepercayan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) tengah bergerak menguat dan dilihat sebagai imbas berkurangnya kepercayaan pasar terhadap sistem perbankan.

Bitcoin sempat menyentuh level US$ 28.000 per koin atau menguat 1,41% dalam 24 jam terakhir pada Senin (27/3) pukul 08.00 WIB.

Melansir Coinmarketcap.com pada Senin pukul 15.51 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 27.838 per koin.


Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar Christopher Tahir mengatakan, kenaikan harga Bitcoin bisa dikarenakan dua hal.

“Pertama, ketidakpercayaan pasar pada sistem perbankan di dunia. Kedua, adanya pandangan The Fed yang lebih dovish dalam menaikkan suku bunga,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (27/3).

Baca Juga: Bitcoin Berpotensi Menguat Pasca Kenaikan Suku Bunga The Fed

Christopher memaparkan, Bitcoin saat ini tengah dianggap sebagai salah satu alternatif untuk keluar dari sistem keuangan yang lebih konvensional.

“Bitcoin dinilai bisa jadi solusi, karena tidak adanya ‘manajemen’ yang tersentralisasi, layaknya bank,” ujarnya.

Menurut Christopher, tahun 2023 kemungkinan akan menjadi tahun yang tepat untuk mengakumulasi Bitcoin.

Sebab, walaupun sudah melewati dasar harga, tetapi bukan berarti harga Bitcoin sudah pasti akan naik terus.

“Jadi, bisa saja harga saat ini akan mendatar untuk waktu yang cukup lama,” ungkapnya.

Christopher memprediksi, harga Bitcoin pada tahun 2023 akan berada di rentang US$ 30.000 – US$ 35.000 per koin.

“Sentimennya karena The Fed yang semakin dovish, sehingga semakin besar kemungkinan kembalinya likuiditas ke pasar,” paparnya.

Investor pun bisa menyesuaikan strategi, sesuai dengan masing-masing rentang waktu investasi. Jika Bitcoin dibeli untuk jangka panjang, maka sebaiknya diakumulasi dan tetap disimpan.

“Namun, jika tujuannya untuk jangka pendek, investor bisa melakukan take profit dalam jangka waktu dekat ini,” ujar Christopher.

Baca Juga: Industri Aset Kripto Terus Menggeliat, Investor Hampir Tembus 17 Juta di Februari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat