KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin naik ke atas US$ 30.190 per koin pada perdagangan Kamis (22/6) sore. Per pukul 17.53 WIB, harga bitcoin tercatat naik 4,61% dalam sehari dan melesat 21,64% dalam sepekan.

Chief Executive Officer (CEO) Triv Gabriel Rey De Leroy mengatakan, kenaikan harga bitcoin didorong oleh banyaknya investor yang bermigrasi dari altcoin (semua aset kripto selain bitcoin). Hal ini terlihat dari BTC Dominance yang menyentuh angka 55%.

Menurut Gabriel, angka ini merupakan yang tertinggi dalam setahun terakhir. Sebagai informasi, BTC Dominance adalah ukuran yang menggambarkan rasio antara kapitalisasi pasar bitcoin dan kapitalisasi pasar aset kripto secara keseluruhan.

Lapkeu GoTo 2024: Pendapatan Naik, Beban Turun, Rugi Turun 94%

Baca Juga: Harga Bitcoin Naik Lebih dari 21% Selama Sepekan, Ini Sentimen Pendorongnya

Sentimen positif lainnya berasal dari adanya perusahaan-perusahaan manajemen aset besar yang mengajukan proposal untuk meluncurkan ETF Bitcoin Spot. Sebut saja Blackrock, Fidelity, Wisdomtree, Valkyrie, dan Invesco.

"Citadel, Fidelity, dan Charles Schwab juga meluncurkan crypto exchange, EDX Markets yang membuat pasar kembali bullish bahwa Wall Street ternyata masih berminat terhadap bitcoin," tutur Gabriel saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (22/6).

Di sisa tahun 2023, Gabriel memprediksi, harga bitcoin akan bergerak dalam kisaran US$ 25.000-US$ 35.000 per koin. Gabriel melihat, momentum bullish belakangan ini akan tetap kuat dalam jangka pendek. Hal ini dapat terlihat dari data on chain yang menunjukkan bahwa memang ada pembeli bitcoin dalam jumlah banyak.

Namun, untuk jangka menengah, trader perlu mewaspadai adanya gugatan-gugatan Securities and Exchange Commission (SEC) ke Binance yang bisa membahayakan pasar kripto. Oleh sebab itu, ia tetap menyarankan trader untuk menjauhi altcoin sementara waktu.

Baca Juga: IMF Merancang Platform Mata Uang Digital untuk Bank Sentral di Setiap Negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat