Harga Bitcoin Naik Lebih dari 23% Bulan Lalu, Proyeksi Bulan Ini?



KONTAN.CO.ID - Setelah lonjakan cepat pada akhir pekan lalu, harga Bitcoin kembali ke ketinggian yang lebih rendah pada Senin (1/8) di bawah US$ 24.000.

Mengacu data CoinDesk, pada Senin pukul 15.10 WIB, harga Bitcoin US$ 23.336,92, turun 1,68% dalam 24 jam terakhir. 

Bitcoin menyelesaikan minggu positif kedua berturut-turut, harga naik lebih dari 13% pekan lalu, dan pada satu titik melampaui US$ 24.500.


Pendakian harga Bitcoin di tengah kenaikan suku bunga bank sentral AS The Fed sebesar 75 basis poin, dan kontraksi produk domestik bruto (PDB) negeri uak Sam.

Baca Juga: Selera Risiko Meningkat Lagi, Harga Bitcoin Lanjutkan Tren Kenaikan

Sepanjang Juli lalu, harga mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu naik lebih dari 23%.

"Kenaikan suku bunga dan angka PDB AS tidak benar-benar mengurangi kepercayaan pasar minggu lalu," kata Joe DiPasquale, CEO BitBull Capital, kepada CoinDesk. 

"Bitcoin telah menunjukkan tanda-tanda positif dalam hal stabilitas harga. Semua itu menghasilkan semacam reli, melihat harga tepat di bawah US$ 25.000," ujarnya.

Baca Juga: Ethereum (ETH), Aset Kripto Paling Mengkilap Sepanjang Juli 2022

Namun, DiPasquale mengingatkan, investor harus tetap waspada tentang situasi makroekonomi dan potensinya mencegah reli kripto dalam jangka panjang. 

Dia melihat pertemuan The Fed pada September nanti kemungkinan akan menghasilkan kenaikan suku bunga yang besar dan kuat.

"Kami cenderung melihat peningkatan volatilitas di bulan mendatang karena spekulan mengambil peluang mereka," ungkapnya.

Tapi, "Kami tetap yakin harga Bitcoin di bawah US$ 20.000 kemungkinan akan menjadi entri yang layak dalam jangka panjang," imbuh dia.

Editor: S.S. Kurniawan